Hati-hati Komplotan Penipuan Berkedok Wartawan, Modusnya Konfirmasi Tapi Ujungnya Memeras Uang

Hati-hati dengan penipuan bermodus mengaku sebagai wartawan yang seolah-olah mengonfirmasi mengenai beredarnya video asusila dan berujung meminta uang

Editor: Ady Sucipto
KOMPAS.com
ilustrasi penipuan via handphone 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Hati-hati dengan penipuan bermodus mengaku sebagai wartawan yang seolah-olah mengonfirmasi mengenai beredarnya video asusila dan berujung meminta uang atau pemerasan kepada korban.

Aksi penipuan ini tak hanya merugikan korban, Tribun Network turut pula dirugikan.

Musababnya, pada komplotan penipu turut mencatut nama redaksi Tribun Network dan berpura-pura sebagai wartawan Tribunnews.com atau TribunJakarta.com lalu memeras sejumlah orang.

Oleh sebab itu, Tribun Network meminta masyarakat supaya mewaspadai tindakan orang per orang atau mungkin sindikat, mencatut nama media Tribunnews.com untuk menipu dan memeras.

"Kami pastikan ini tindak kejahatan oleh orang luar yang merusak citra media Tribun Network,” ujar News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra yang juga Pemimpin Umum Tribun Bali, Selasa (31/5/2022).

Menurut Febby, wartawan Tribun Network dapat dipastikan bekerja secara professional.

Tribun Network mengelola media cetak maupun media online, tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data, hingga April 2022, terdapat 1.411 wartawan, yang tersebar di 471 kabupaten kota se-Indonesia.

“Mereka bekerja profesional berdasarkan Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik dan standar nilai-nilai keutamaan perusahaan Kompas Gramedia, sebagai induk perusahaan Tribun Network,” kata Febby.

Diungkapkan, manajemen Tribun Network menerima banyak keluhan dan aduan terkait penipuan dan pemerasan mencatut nama Tribunnews.com. Pelaku, diduga merupakan sebuah komplotan.

Modus

Pelaku --seorang perempuan –menggunakan telepon seluler menghubungi korban melalui video call aplikasi komunikasi sosial. Pelaku menggunakan aplikasi MiChat dan Whatsapp.

Setelah komunikasi tersambung dan terjadi pembicaraan melalui video call, tiba-tiba si perempuan menanggalkan pakaiannya.

Ketika korban masih berkomunikasi sambil melihat layar, pelaku dan komplotannya merekam hasil tangkap layar (screenshot). Hasil tangkapan layar, tampak wajah korban sedang melihat perempuan tanpa busana.

Seseorang lainnya, biasanya laki-laki, berperan sebagai wartawan Tribunnews.com.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved