Berita Nasional

Tangis Kakak Pecah Saat Pikul Peti Farhan, Pedemo yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Kwitang

Isak tangis pecah di gang sempit Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara, ketika peti jenazah Muhammad Farhan Hamid tiba di rumah duka

Istimewa
TIBA - Tangisan keluarga pecah saat jenazah Farhan tiba di rumah duka, Sabtu 8 November 2025. Inzert: Polisi menyebut hasil tes DNA dua kerangka manusia di Kwitang, Jakarta Pusat keluar pada Rabu (5/11/2025) 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Isak tangis pecah di gang sempit Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara, ketika peti jenazah Muhammad Farhan Hamid tiba di rumah duka, Sabtu (8/11/2025) siang.

Ambulans hitam bertuliskan RS Polri berhenti di ujung gang sekitar pukul 11.00 WIB.

Dari dalamnya, keluar peti kayu berwarna cokelat yang diangkat perlahan oleh sang kakak, Imrony, bersama beberapa warga.

Setiap langkah terasa berat. Suara selawat bergema dari warga yang berkerumun di sepanjang gang sempit itu.

“Sini dulu, taruh sini dulu…” suara Imrony terdengar parau, memohon agar peti berhenti sejenak di depan rumah.

Baca juga: 14 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Saat Aksi Demo Anarkis di Bali, Komunikasi Lewat Grup Telegram

Tangisnya pecah. Ia memeluk peti sang adik erat-erat, tubuhnya gemetar. Beberapa warga mencoba menenangkannya.

“Udah, Rony… kuat Nak, kuat,” ucap beberapa warga.

Awalnya, keluarga ingin membawa jenazah ke dalam rumah, tetapi gang yang sempit membuat hal itu mustahil.

Peti akhirnya diletakkan di depan rumah, di bawah langit yang mulai gerimis.

Tak lama, jenazah dibawa ke masjid dekat rumah untuk disalatkan sebelum dimakamkan di TPU Budidarma, Semper Timur.

Farhan dikenal warga sebagai anak yang pendiam namun ramah.

“Anaknya sopan banget, sering bantu-bantu kalau ada kegiatan warga,” tutur seorang tetangga.

Baca juga: MenHAM Minta Kapolda Hadirkan Keadilan Proses Hukum, Natalius Soroti Kasus Kerusuhan Demo di Bali

Ditemukan Setelah Hilang Sejak Kerusuhan Agustus

Sebelumnya, Farhan dinyatakan hilang sejak kerusuhan Agustus 2025 di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.

Setelah lebih dari dua bulan pencarian, ia ditemukan dalam kondisi tidak utuh di reruntuhan Gedung ACC Kwitang, bersama satu korban lainnya, Reno Syahputra Dewo.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved