Berita Gianyar
Antisipasi Air Kecrat-kecrit di Hari Raya Galungan, Ini Saran PDAM Gianyar
Selama momen perayaan Hari Raya Galungan, PDAM Gianyar tidak bisa mengantisipasi secara maksimal kecrat-kecritnya pelayanan air ke masyarakat
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Selama momen perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, terutama saat Penampahan Galungan, Selasa 7 Juni 2022, Perusda Air Minum Tirta Sanjiwani atau PDAM Gianyar, tidak bisa mengantisipasi secara maksimal kecrat-kecritnya pelayanan air ke masyarakat.
Kondisi tersebut hampir menjadi tradisi setiap hari raya.
PDAM Gianyar pun tak bisa menyangkal kondisi tersebut.
Di mana berdasarkan kajian PDAM Gianyar, kecrat-kecritnya air itu diakibatkan oleh volume penggunaan air di saluran rumah tangga relatif besar.
Baca juga: UANG Pengganti Korupsi Penjualan Air Tangki PDAM Unit Nusa Penida Dieksekusi
Bahkan dalam satu waktu, penggunaan air yang besar ini terjadi secara bersamaan.
Sementara sumber air atau tekanan volume air ke masyarakat tetap sama.
Hal itu mengakibatkan air terbagi-bagi, yang menyebabkan volume yang didapatkan di setiap rumah tangga kecil, dan terkadang mati hidup alias kecrat-kecrit.
Dirut Perusda Air Minum Tirta Sanjiwani, Made Sastra Kencana mengatakan, penggunaan air setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan cukup besar.
Terutama saat Penampahan Galungan, sebab masyarakat melakukan aktivitas memasak dan mencuci daging dengan volume besar.
Karena itu, gangguan pelayanan pasti ada.
"Namun kami terus memonitoring agar tetap bisa memberikan pelayanan prima," ujarnya.
Dalam mengantisipasi gangguan ini, pihaknya pun telah menginformasikan ke pelanggan, agar selama momen Hari Raya Galungan dan Kuningan, agar masyarakat rutin menampung air.
"Kami sudah infokan agar pelanggan menampung air, agar tidak ada kendala dalam penggunaan air selama hari raya," ujar Sastra. (*).
Kumpulan Artikel Gianyar