Beirta Karangasem

Warga Ujung Pesisi Karangasem Diserang Wabah Chikungunya, Ini Kata Dinas Terkait

Ratusan warga Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan / Kabupaten Karangasem diserang wabah chikungunya.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/ Net
Nyamuk penyebab Chikungunya 

AMLAPURA, TRIBUN BALI. COM - Ratusan warga Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan / Kabupaten Karangasem diserang wabah chikungunya.

Kondisi ini terjadi sejak Mei 2022, dan hingga sekarang masih ditemukan beberapa warga yang lemas akibat wabah chikungunya.

Syahriadi, waarga asal Ujung Pesisi yang sempat terkena chikungunya, mengungkapkan, wabah ini meenyerang warga sebelum pemilihan perbekel (pilkel) serentak tanggl 22 Mei 2022 lalu.

Warga yang kena wabah hampir sebagian. Sampai skarang ada beberapa masih sakit akibat wabah.

"Sudah lama. Dari sebelum pemilihan kepala desa (pilkades). Saya juga sempat kena dan smua keluarga,"ungkap Syahriadi, Selasa 7 Juni 2022. 

Keluarganya terkena wabah secara bergantian. Wabah brsumber dari gigitan nyamuk mengkhawatirkan

Pihaknya sempat memeriksakan ke dokter teerkait penyakit aneh. Dari pihak dokter menyarankan untuk memeriksakan ke RSUD dan Cek Lab.

Sempat diminta mengkonsumsi perasan daun pepaya, khawatir kena DB. Mengingat gejala yang trlihat seperti DB, serta wabah chikungunya.

Ditambahkan, warga yang terkena penyakit ini brgantian. Dalam satu rumah rata - rata lebih satu orang kena.

Penularannya cukup cepat, hingga warga yang terkena sekitar 80 persen. Tak hanya Ujung Pesisi, beberapa lingkungan di Karangasem juga diserang penyakit yang melemaskan.

Baca juga: JADWAL PERSIJA JAKARTA di Piala Presiden 2022: Bertemu RANS Nusantara FC di Matchday 2

Baca juga: Upayakan Pencarian Secara Niskala, Keluarga Korban Terseret Arus Haturkan Pejati di Pantai DoubleSix

Baca juga: Galungan Pertama Dengan Kelonggaran Prokes, Pura Jagatnata Denpasar Siapkan Ini

Gejala terkena chikungunya awalnya menderita panas, kedinginan, dan kepala sakit. Setelah itu tulang berserta persendian teras ngilu. Saat melangkah terasa berat dikarenakan lemas. Sedangkan badan terasa berat. Seetelah itu baru bermunculan bintik - bintik merah dibagian tubuhnya.

"Warga di daerah lain juga sempat terkena. Seperti di Lingkungaan Bangras, Kelurahan Karangasem. Kepala Wilayahnya sempat melapor ke Dinas terkait, tetapi belum ada respon,"tambahnya. Pihaknya brharap petugas segera melakukn tindakan awal agar tidak menular cepat.

Kepala Desa Tumbu, I Kadek Oki Lerianto, belum mengetahui detail kasus ini lantaran habis cuti setelah pilkel.

Kepala Dinas Kesehatn (Dinkes) Krangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, belum bisa dihubungi terkait baanyaknya warga Kab. Karangasem yang terkena chikungunya

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved