Kapolsek Akui Kasus Mutilasi Anak 9 Tahun Paling Sadis yang Ditanganinya, Hati Korban Ditenteng

Kapolsek Akui Kasus Mutilasi Anak 9 Tahun Paling Sadis yang Ditanganinya, Hati Korban Ditenteng

TribunPekanbaru.com/Istimewa dan Dok. Polres Inhil
(KIRI) Lokasi kejadian ayah mutilasi anak kandung dan (KANAN) Arharubi, ayah yang memutilasi anak kandungnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau (Kolase Tribunnews.com: TribunPekanbaru.com/Istimewa dan Dok. Polres Inhil) 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus pembunuhan sadis terjadi di Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Pelaku nekat menghabisi nyawa putrinya yang baru berusia 9 tahun, lalu tubuh korban dimutilasi.

Pelaku bernama Arharuby (42), pelaku mengeksekusi korban pada Senin (13/6/2022) sekira pukul 14.30 WIB.

Kejadian tersebut membuat warga gempar.

Baca juga: Ayu Thalia Ngaku Tidur Bareng Nicholas Sean Purnama di Depan Hakim, Akui Sempat Cek In di Hotel

Sebab, pelaku menenteng organ tubuh korban di jalanan sambil berteriak, "ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau".

Arharuby diduga mengalami gangguan jiwa.

Kapolsek Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki mengaku, sempat termenung setelah mengetahui benda yang hendak diserahkan pelaku kepada petugas adalah hati anaknya.

Ia sangat sedih melihat nasib anak tersebut.

"Saya sangat sedih melihat nasib anak itu. Mungkin sudah ajalnya sudah seperti itu. Tapi, saya sampai termenung, karena selama hidup tidak pernah melihat mutilasi sesadis ini," ungkap Iptu Ricky Marzuki seperti diberitakan Kompas.com.

Baca juga: Nikita Mirzani Duel Bareng Dewi Perssik Batal, Ada yang Ciut Sebelum Bertanding?

Bahkan, pada malamnya dirinya sampai tidak bisa tidur semalaman memikirkan kejadian itu.

"Saya sampai tak bisa tidur tadi malam dibuatnya. Terpikir terus sama saya. Sampai subuh tak tidur. Habis salat subuh saya baru bisa tidur. Karena baru kali ini mengalami hal seperti itu," akui Iptu Ricky Marzuki.

Mengamuk sebelum dibawa ke RSJ

Sebelum dibawa ke RSJ Tampan di Kota Pekanbaru, pelaku sempat mengamuk saat berada di rumah sakit di Kabupaten Inhil.

Pelaku mengamuk karena ingin berjumpa anaknya. Pelaku bahkan memutuskan borgol milik polisi yang mengikat tangannya.

"Sebelum dilakukan tindakan medis, pelaku mengamuk mau melihat anaknya itu. Jadi dia putuskan borgol yang kita lihat dari rekaman CCTV. Besi tempat tidur rumah sakit sampai copot. Setelah itu, kami bujuk lagi dan dipasang lagi borgol tiga lapis. Kita minta juga bantuan personel Reskrim Polres Inhil untuk pengamanan," sebut Iptu Ricky Marzuki.

Sebagaimana diberitakan, aksi seorang pria bernama Arharuby (42) sangatlah sadis.

Warga Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, itu me mutilasi anak kandungnya berinisial F (9).

Potongan tubuh korban ditemukan berserakan disekitar rumah pelaku.

Setelah tenang, pelaku tanyakan keberadaan anaknya

Pada saat berada di rumah sakit, Ricky mengatakan pelaku sudah mulai tenang setelah diberikan tindakan medis.

Ricky saat itu datang menemui pelaku dengan memakai pakaian biasa.

"Saya datang pakai pakaian preman ke rumah sakit. Herannya dia masih ingat sama saya, padahal tidak pakai pakaian dinas kan."

"Dia bilang 'pak kapolsek mana anak saya, katanya janji mau jumpa anak saya, saya mau jumpa' katanya," tutur Iptu Ricky Marzuki.

"Terus saya bilang ke dia, anaknya sedang diobatin."

"Setelah itu, dia tertidur dan langsung dibawa ke RSJ Tampan di Pekanbaru. Karena kita khawatir dia mengamuk lagi," sambungnya.

Kronologi kejadian

Kasus ini bermula pada Senin (13/6/2022) pagi. Saat itu, pelaku pergi mencari udang di daerah tempat tinggalnya di Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Pagi itu juga korban masih terlihat meminjam jilbab kepada temannya untuk pergi ke sekolah.

Sekembalinya mencari udang itulah warga mulai melihat pelaku mulai marah-marah kepada anaknya.

Hingga akhirnya pada pukul 14.30 WIB, korban sudah tewas di tangan pelaku.

Pelaku lalu membawa bagian tubuh korban dan mengamuk ke warga sekitar.

Ia sambil berteriak-teriak "ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau" kata pelaku.

Pelaku yang membawa parang menyerang sejumlah pengendara mobil hingga membuat kacanya pecah.

Warga kemudian melapor ke pihak Polsek Tembilahan Hulu.

Detik-detik Arharubi mengamuk sempat terekam kamera warga dan viral di media sosial.

Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki menjelaskan, proses penangkapan pelaku berjalan dramatis.

Petugas berupaya membujuknya, ternyata pelaku tidak mau.

Bahkan pelaku berusaha menyerang polisi dengan parang.

"Kita upayakan terus membujuk tapi tidak bisa.Malah sampai 2 kali kita diserang. Jadi karena ada seperti itu saya minta anggota mundur semua, saya panggil pihak keluarganya."

"Akhirnya datang abangnya yang paling tua, akhirnya dia mau. Setelah parang lepas, baru kita amankan," ucap Iptu Ricky Marzuki.

Ricky melanjutkan penjelasannya, pelaku kemudian dibawa ke rumah untuk menunjukkan bagian tubuh putrinya.

Pelaku lalu mengambil bungkusan. Tampak ada bagian kepala korban.

Pelaku menyerahkannya kepada polisi.

Dari sana, petugas melanjutkan pencarian terhadap potongan tubuh korban lainnya.

Pencarian sampai dilakukan ke arah pinggir sungai.

"Setelah kita cari, baru kita temukan bagian bawah tubuh anaknya dari perut ke kaki. Kita cari lagi, dapat isi perutnya, ada jantungnya, ususnya. Kita cari lagi, dapat lengannya sebelah kiri."

"Tapi karena air pasang, kita tidak bisa cari lagi. Setelah sore mau Maghrib, air surut. Disitu kita dapatkan lengannya sebelah lagi dan badannya sebelah lagi," urai Iptu Ricky Marzuki.

Berdasarkan hasil autopsi korban, kematian disebabkan oleh senjata tajam.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ayah Mutilasi Anak, Pelaku Tak Tahu Korban Telah Tiada: Pak Kapolsek, Mana Anak Saya?

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved