Human Interest Story

Senang Mendaki Gunung Agung, Bocah 14 Tahun Kini jadi Asisten Guide

I Wayan Amerta Yasa (14.5) bocah kelas II SMP, sudah menjadi asisten guide pendakian ke Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kab. Karangasem. Yasa sapaan

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
I Wayan Amerta Yasa (14.5) bocah kelas II SMP, sudah menjadi asisten guide pendakian ke Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kab. Karangasem. 

TRIBUN-BALI.COM  - I Wayan Amerta Yasa (14.5) bocah kelas II SMP, sudah menjadi asisten guide pendakian ke Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kab. Karangasem.

Yasa sapaannya menjadi asisten ayahnya yang berprofesi sebagai guide pendaki Gunung Agung.

Biasanya Amerta Yasa mendaki Gunung Agung lewat jalur Pengubengan, Besakih, dan Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.

Bocah cilik mendaki saat pagi hari dan kembali saat sore hari.

Dia mengantar wisatawan mancanegera serta domestik yang ingin merasakan puncaK gunung agung.

Anak pertama pasangan dari suami istri (pasutri) I Komang Kayun dan Ni Nengah Pica jadi asisten guide setelah lulus sekolah dasar (SD) .

Awalnya sebatas ikut - ikutan, setelah itu mebantu ayahnya membawa barang & perlengkapan untuk mendaki.

Seperti tas, makanan, & lainnya.

I Wayan Amerta Yasa (14.5) bocah kelas II SMP, sudah menjadi asisten guide pendakian ke Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kab. Karangasem.
I Wayan Amerta Yasa (14.5) bocah kelas II SMP, sudah menjadi asisten guide pendakian ke Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kab. Karangasem. (istimewa)

Baca juga: Kusuma Dewi Taklukan Gunung Agung di Usia 6.8 Tahun

Baca juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi Pendaki Gunung Agung yang Alami Cedera

Baca juga: Made Mariana Diam-diam Tarik Deposito Nasabah LPD, Kerugian Hampir 3 Miliar

Ayah Wayan Amerta Yasa, Komang Kayun, menjelaskan, anak mulai menjadi asisten guide setelah lulus SD.

Beermula dari kegemaran mendaki Gunung Agung, dan keinginan mmbantu orang tuanya yang setiap hari mengantar wisatawan mancanegera dan lokal ke Gunung Agung

"Anak saya memang hobi mendaki Gunung Agung. Dia mulai mendaki sejak berusia 4 tahun bersama saya. Perkiraan sekitar tahun 2011 dan 2012. Pertama karena hobi, dan kedua melihat keindahan alam dri atas Gunung Agung,"ungkaap Kayun.

Awalnya ngotot ingin mendaki Maha Giri Tohlangkir.

Orang tuanya sempat khawatir dan was - was. Takut terjadi sesuatu terhadap anak pertama.

Setelah mencoba mendakinya, ternyata bersangkutan kuat.

Tidak terlihat capek.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved