Human Interest Story
Senang Mendaki Gunung Agung, Bocah 14 Tahun Kini jadi Asisten Guide
I Wayan Amerta Yasa (14.5) bocah kelas II SMP, sudah menjadi asisten guide pendakian ke Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kab. Karangasem. Yasa sapaan
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
Nafasnya juga tidak ngos - ngosan seperti pendaki lainnya.
Orang tua percaya jika Amerta Yasa punya bakat mendaki.
Jalan dan teknik mendaki sudah seperti guide umuumnya.
Setelah itu bersangkutan terbiasa naik dengan ayah. Hanya butuh waktu sekitar 5 jam untuk bisa meenaklukan Gunung tertinggi di Pulau Bali.
Ditambah saat turun.
"Pendaki serta guide heran melihat anak saya. Katanya kuat naik ke puncak. Wisatawan mancanegara serta domestik yang ikut mendaki heran, sampai geleng - geleng kepala melihat anak saya mendaki. Katanya kuat. Semangat juangnya juga ckup besar dan tinggi," tambaah Kayun.
Kini Amerta Yasa sudah sering mendaki dan sudah terbiasa. Mendaki kini menjadi favorit dan hobinya. Biasanya dia membantu orang tua saat libur sekolah.
"Kalau sendirian naik ke Puncak saya nggak memperbolehkan. Orangtuanya tetap harus mendampingi hingga puncak," akuinya
Setelah sering mendaki, yang bersangkutan trbiasa naik turun Gunung Agung hingga sekarang.
Biasanya, Amerta Yasa menjadi asisten guide serta membantu orang tuanya saat memasuki libur.
Seperti hari Minggu dan liburan semester. Sehari bisa antar sekali ke ataas puncak.
"Perasaannya senang usai mendaki. Setelah datang mendaki anak saya tetap bermain sama temannya. Saya beertanya tentang keadaan si anak, katanya nggak meerasa capek. Kesehatannya biasa setelah mendaki,"imbuh Kayun.