Berita Gianyar

Angka Stunting di Gianyar di Level 5, Sekda Gianyar Kumpulkan OPD untuk Tuntaskan

Angka stuntung di Kabupaten Gianyar, Bali telah masuk ke level 5,1 persen di tahun 2021. Angka tersebut adalah level terendah dibandingkan kabupaten l

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
Perwakilan OPD Gianyar saat menggelar rembug stunting untuk mempercepat penanganan stunting di Gianyar. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Angka stuntung di Kabupaten Gianyar, Bali telah masuk ke level 5,1 persen di tahun 2021. Angka tersebut adalah level terendah dibandingkan kabupaten lainnya di Bali.

Seperti pada data Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) stunting yang diterima Tribun Bali dari Dinas Kesehatan Gianyar, angka stunting di Gianyar lebih rendah dari Buleleng (8,9 persen) dan Bangli (11,8 persen).

Sekda Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya pun menargetkan untuk menuntaskan stunting di tahun 2023.

Seperti diketahui, stunting merupakan kondisi tubuh tidak normal pada balita yang berpotensi mengganggu perkembangan otak anak.

Pemberatan stunting sebagai salah satu barometer terciptanya generasi unggulan.

Dalam menuntaskan stunting, Sekda Wisnu Wijaya belum lama ini, mengumpulkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Dimana saat ini, setiap OPD (dulu SKPD), wajib terlibat dalam upaya menuntasan stunting.

"Upaya percepatan pencegahan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen. Membutuhkan keterpaduan proses perencanaan, penganggaran dan pemantauan program kegiatan pemerintah secara lintas sektoral dengan memastikan tersedianya setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif untuk semua kelompok masyarakat terutama masyarakat miskin," ujar Wisnu.

Perwakilan OPD Gianyar saat menggelar rembug stunting untuk mempercepat penanganan stunting di Gianyar.
Perwakilan OPD Gianyar saat menggelar rembug stunting untuk mempercepat penanganan stunting di Gianyar. (istimewa)

Baca juga: TUNGGAKAN BPJS Kesehatan Pasca Covid-19 di Gianyar Didominasi Usaha Pariwisata

Baca juga: Terkait Penjor yang Diturunkan, Krama Taro Kelod Tumpah Ruah Dampingi Prajuru ke Polres Gianyar

Baca juga: SUDAH Setahun, Be Gianyar Belum Juga Beroperasi Maksimal

Melalui kooedinasi antar OPD itu, kata Wisnu, diharapkan dapat memetakan permasalahan stunting, sehingga dapat menentukan desa lokus stunting tahun 2023, komitmen bersama dari tingkat banjar, desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten akan terbangun untuk bersama-sama melakukan aksi/ intervensi penanggulangan stunting.

"Sehingga permasalahan stunting bisa terselesaikan, dan nantinya di Kabupaten Gianyar terlahir generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas," ujar Wisnu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Dokter Ida Komang Upeksa menyampaikan, koordinasi antar OPD ini sangat dibutuhkan.

“Semua OPD diharapkan melakukan intevensi program kegiatan yang mengarah pada percepatan penanganan stunting,” ujarnya.

Berdasarkan data prevalensi dan jumlah perkiraan balita stunting tahun 2021 di Provinsi Bali (SSGI 2021), kata dia, Kabupaten Gianyar di angka 5,1 persen dengan perkiraan jumlah balita stunting 1.819 orang.

"Jumlah ini terendah se Bali, bahkan secara nasional Gianyar terbaik dalam penanganan stunting," tandasnya. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved