Berita Denpasar

Bahasa Bali Tidak Diajarkan di Rumah, Tu Ajik Rai Khawatir Masatua Bali Akan Punah

Masatua Bali merupakan salah satu karya budaya asli orang Bali. Berasal dari kata “satua” dalam bahasa bali yang artinya cerita, masatua diartikan me

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
(Putu Yunia Andriyani)
Ida Bagus Rai Putra, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana saat ditemui seusai mengisi lokakarya Masatua Bali di PKB 2022. 

Ditambah dengan gerak-geriknya yang cocok dengan isi cerita tentu adalah nilai lebih dari satua Bali.

Nah ini semua bisa dipelajari dan dilatih. Kalau bakat tak dilatih juga kan sama saja,” tambahnya.

Keberadaan Masatua Bali ini akan menghadapi berbagai tantangan, yang pertama adalah Bahasa Bali.

Krisis bahasa yang hanya dipelajari di sekolah membuat Tu Ajik Rai khawatir dengan keberadaan budaya Bali ini.

Padahal, dasar dari masatua Bali adalah bahasa Bali itu sendiri, mulai dari kosa kata, literasi, dan chemistry.

Selain turun temurun, dongeng yang akan diceritakan saat masatua Bali berasal dari literasi atau wacana berbahasa Bali.

Jika seseorang tidak paham dengan literasi atau wacana tersebut, tentu akan menyulitkan ia dalam masatua Bali.

Kosa kata sendiri juga sangat penting karena penuturan dalam bahasa Bali akan sulit apabila tidak memiliki kosa kata yang cukup.

Dengan minimnya kemampuan berbahasa Bali tentunya akan membuat seseorang kurang percaya diri dan sulit menemukan chemistry dalam menyampaikan cerita.

Oleh karena itu, ia berharap para orang tua bisa mulai membiasakan berbahasa Bali dengan anaknya di rumah.

Tidak hanya berhenti sampai di situ, masatua Bali masih mendapati tantangan lain, yaitu kemajuan teknologi.

Namun, hal ini masih bisa ditoleransi dan menjadi peluang untuk keberadaan masatua Bali.

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini juga selalu yogyanya dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas atau kemampuan anak anak.

Khususnya dalam belajar berbahasa Bali dan belajar masatua Bali.

Melalui teknologi yang dapat menjangkau banyak orang juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan budaya ini, tidak hanya domestik, namun juga ke mancanegara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved