Berita Bangli
Diterjang Longsor, Sumber Mata Air Rusak, Suplai ke Ribuan Pelanggan Terganggu di Bangli
Pipa transmisi di sumber mata air Gamongan, Desa Kayubihi kembali rusak akibat diterjang longsor. Akibatnya, distribusi air bersih ribuan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pipa transmisi di sumber mata air Gamongan, Desa Kayubihi kembali rusak akibat diterjang longsor.
Akibatnya, distribusi air bersih ribuan pelanggan Perumda Tirta Danu Arta terganggu. Salah satunya kantor Pemda Bangli.
Direktur Perumda Tirta Danu Arta Dewa Gde Ratno Suparso Mesi saat dikonfirmasi Minggu (26/6) membenarkan ihwal gangguan tersebut.
Ia menjelaskan, kejadian ini diketahui pada hari Sabtu (25/6). Bermula saat pasokan air ke bak reservoar mati.
Baca juga: MISTIS! GOA Desa Pejaten Tabanan, Ditunggu Ratu Gede Barong Hingga Ratu Niang
"Setelah dilakukan penelusuran ternyata pipa transmisi yang ada di sumber air Gamongan I putus akibat diterjang longsor.
Namun karena sudah malam dan cuaca yang tidak mendukung, proses perbaikan baru dilakukan pagi ini," ujarnya.
Mengingat kondisi cuaca Bangli yang tidak menentu, serta lokasi pipa transmisi yang rawan longsor susulan, maka proses perbaikan membutuhkan waktu.
Akibat musibah ini, lanjutnya, suplai air bersih terutama bagi ribuan pelanggan di Kota Bangli terganggu.
Lantas ditanya solusi agar para pelanggan tetap mendapatkan pasokan air bersih, direktur yang akrab disapa Dewa Rono itu mengatakan akan menyiasati dengan memanfaatkan suplai air dari sumber lain.
Baca juga: KISAH PILU Nyoman Yadnya Rawat Anak Disbilitas, Berharap Diberikan Kesehatan Demi Sang Anak
Pelanggan akan mendapat air secara giliran mulai pukul 18.00 wita selama 12 jam.
"Kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, kami berusaha sekuat tenaga agar pelayanan bisa segera kembali normal," ungkapnya.
Diketahui, hingga Minggu sore perbaikan pipa transmisi sudah selesai.
Tapi setelah perbaikan itu air belum mengalir.
Setelah dilakukan pengecekan ada kerusakan di titik lainnya, dan masih dilakukan penelusuran. "Masih butuh proses" tandasnya. (*)