Berita Denpasar

Tips Olah Daging yang Benar, Cegah Penyebaran PMK

Dikutip dari Tim Satgas Pengendalian PMK Universitas Diponegoro dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, ada beberapa hal harus diperhatikan.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Putu Supartika
Suasana penjualan daging babi di Pasar Badung Denpasar sehari Jelang Penampahan Galungan, Senin 6 Juni 2022.- Tips Olah Daging yang Benar, Cegah Penyebaran PMK 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan kuku belah masih menjadi ancaman.

Berbagai kebijakan telah diambil pemerintah untuk mencegah penyebaran PMK lebih meluas lagi.

Walaupun PMK masih mewabah, konsumsi hewan kuku belah masih cukup tinggi.

Seperti yang diketahui, PMK menyerang hewan kuku belah seperti sapi, kerbau, dan kambing.

Suasana penjualan daging babi di Pasar Badung Denpasar sehari Jelang Penampahan Galungan, Senin 6 Juni 2022. - Tips Olah Daging yang Benar, Cegah Penyebaran PMK
Suasana penjualan daging babi di Pasar Badung Denpasar sehari Jelang Penampahan Galungan, Senin 6 Juni 2022. - Tips Olah Daging yang Benar, Cegah Penyebaran PMK (Tribun Bali/Putu Supartika)

Termasuk juga hewan babi yang bisa dikonsumsi oleh umat non muslim.

Untuk itu, berbagai tips pengolahan hewan kuku belah perlu diketahui sebagai langkah pencegahan PMK.

Dikutip dari Tim Satgas Pengendalian PMK Universitas Diponegoro dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, ada beberapa hal harus diperhatikan.

Yang pertama adalah memperhatikan bagian-bagian tubuh hewan yang perlu dihindari.

Hindari untuk mengonsumsi beberapa bagian tubuh dari hewan kuku belah.

Diantaranya bagian kepala, mulut, lidah, bibir, panggul, dan kaki.

Hindari juga untuk mengonsumsi sumsum, jeroan, dan daging mentah dari hewan tersebut.

Bagian-bagian di atas yang berasal dari hewan tertular PMK berpotensi menular ke hewan rentan PMK.

Selanjutnya adalah memperhatikan pengolahan daging.

Ada beberapa tips cara mengolah daging yang dibeli dari pusat perbelanjaan yang benar.

Daging yang akan diolah tidak perlu dicuci sebelumnya.

Daging langsung direbus selama 30 menit dengan air yang mendidih.

Apabila anda ingin menyimpan daging, maka simpanlah daging bersama kemasannya.

Simpan terlebih dahulu pada suhu dingin (chiller) minimal 24 jam.

Setelah itu, daging bisa disimpan di dalam freezer.

Jika anda ingin mengonsumsi jeroan, pastikan jeroan yang ingin anda olah telah direbus.

Untuk waktunya sama yaitu 30 menit dengan air yang mendidih.

Kemudian, jeroan bisa langsung dimasak atau disimpan dalam kulkas.

Sementara untuk kemasan daging yang diolah sebaiknya tidak langsung dibuang.

Kemasan daging perlu direndam terlebih dahulu dengan beberapa bahan.

Antara lain deterjen, pemutih pakaian, dan cuka dapur.

Hal ini berfungsi mencegah virus-virus pada kemasan tidak mencemari lingkungan.

Pesan-pesan ini disampaikan oleh Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (yun)

berita lainnya

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved