Timnas Indonesia
Klarifikasi & Jawaban Jordi Amat Soal Keputusannya Menerima Pinangan Klub Malaysia Johor Darul Tazim
Jordi Amat akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasinya mengenai keputusannya untuk meninggalkan Liga Eropa dan memilih gabung ke Johor Darul
Penulis: Ady Sucipto | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM – Setelah keputusan pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat, bermain di kompetisi Liga Malaysia dan bergabung ke klub Johor Darul Tazim atau JDT FC memantik sorotan.
Jordi Amat akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasinya mengenai keputusannya untuk meninggalkan Liga Eropa dan memilih gabung ke Johor Darul Tazim.
Dilansir Tribun Bali via akun Instagram resmi Jordi Amat, @jordiamat, pesepakbola berusia 30 tahun tersebut membeberkan duduk perkara dan alasannya menerima pinangan Johor Darul Tazim.
Mantan bek Kas Eupen ini menjelaskan alasan logis bergabung ke JDT FC kepada seluruh suporter di Tanah Air.
Berikut penjelasan rinci dari Jordi Amat:
“Hallo semua follower yang saya hormati, Saya membuat pernyataan ini untuk menjelaskan bahwa mengapa saya memilih JDT sebagai tim baru saya.
Hal pertama yang ingin saya klarifikasi adalah semua tuduhan yang salah terhadap saya, yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan paspor Indonesia hanya untuk bisa bermain sebagai kuota Asia di tim baru saya JDT. Saya ingin semua orang tahu bahwa sebelum saya mengambil keputusan ini, saya juga mendapatkan beberapa tawaran dari beberapa Liga-Liga kuat dari negara lainnya. Saya bergabung dengan JDT bukan karena uang semata, alasan saya bergabung dengan Johor adalah berdasarkan usaha saya beradaptasi di Asia, karena kedekatan dengan Indonesia dan juga saya memungkinkan untuk lanjut berkompetisi di level tertinggi sepak bola Asia, karena JDT bersaing di ACL, Asian Champions League.
Johor hanya 2 jam perjalanan dari Indonesia menggunakan pesawat terbang, dan klub sepak bolanya masih bersaing di 16 besar Asian Champions League. Dengan undangan dari @hrhcrownprinceofjohor, saya bisa mengunjungi semua fasilitas mereka, dan saya bisa jamin kepada teman-teman semua bahwa fasilitas seperti ini belum pernah saya temui pada tim-tim saya sebelumnya. Teman-teman dan bekas kolega saya di Asia juga memberikan pendapat untuk bergabung dengan JDT, oleh karena semua saran dan pendapat ini akhirnya saya putuskan untuk bergabung dengan Johor.
Saya juga ingin menginformasikan bahwa nenek saya lahir, besar dan tinggal di Makassar, Indonesia, dimana saya masih punya keluarga disana, saya sangat bangga bisa membela tim nasional Indonesia, dengan tujuan membantu tim nasional dengan kerja keras dan pengalaman saya serta semua itu akan saya usahakan untuk membuat kalian bangga akan pencapaian kita di masa yang akan datang.
Saya harap teman-teman semua menghormati keputusan saya, saya meninggalkan eropa, keluarga dan teman-teman. Saya rasa saya sudah melakukan hal benar terhadap perjalanan baru sepakbola dalam hidup saya.

Dilansir Tribun Bali via Tribunwow.com, naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat jadi sorotan dan menuai kritikan tajam dari Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda.
Dilansir TribunWow.com dari Instagram @syaifulhooda, Syaiful Huda terlihat mengunggah secarik kertas yang bertuliskan bentuk penolakan naturalisasi pemain Timnas Indonesia, Jordi Amat.
Dalam tulisannya di secarik kertas, Syaiful Huda menuliskan pandangannya terkait fenomena naturalisasi yang kini santer digaungkan oleh PSSI.
"Saya setuju naturalisasi Jordi Amat di batalkan. Kita minta STY dan Kemenpora bersikap tegas," isi tulisan Syaiful dalam secarik kertas.
Unggahan itu juga ia sematkan caption dengan memberika tag Instagram kepada pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, PSSI hingga Kemenpora.