Berita Bangli
SLBN 1 Bangli Buka PPDB, Orang Tua Cenderung Daftar Mepet Sosialisasi dari Jauh Hari
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 di SLB Negeri Bangli masih dibuka. Hingga kini jumlah siswa baru tercatat sebanyak
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 di SLB Negeri Bangli masih dibuka. Hingga kini jumlah siswa baru tercatat sebanyak sembilan orang.
Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Bangli, I Wayan Mudayana mengungkapkan, sembilan siswa tersebut meliputi lima anak kelas I, satu anak kelas VII, dan tiga anak pindahan dari sekolah reguler.
"Kalau tahun lalu jumlah siswa baru untuk SD ada 11 orang, sedangkan pindahan untuk SMP ada 2 orang," sebutnya Jumat 1 Juli 2022.
Mudayana menjelaskan, proses pendaftaran dibuka mulai tangga 30 Mei hingga 2 Juli. Mengenai PPDB ini juga sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa, termasuk melalui sosial media.

Diakui, beberapa orang tua siswa ada yang daftarnya cenderung mepet. Bahkan ada juga mendaftar saat proses pendaftaran sudah ditutup. "Sebenarnya tidak apa, selama anak masih mau belajar. Tapi terkadang kami sudah melakukan assessment. Kadang pembelajaran juga sudah berlangsung, jadi (siswa) untuk menyusul pelajaran agak susah. Karena guru perlu masa pendekatan," ungkapnya.
Dalam mekanisme PPDB SLB, ucap dia, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya membawa hasil tes psikologi.
Hasil tes tersebut menjadi acuan untuk dilakukan assesment oleh guru-guru di SLBN 1 Bangli. Tujuannya untuk mengklasifikasi siswa berdasarkan kelompoknya. Sehingga treatment pembelajaran yang diberikan sesuai. "Misalnya anak dengan tuna grahita, maka jadi satu kelompok. Gurunya pun khusus," jelasnya seraya mengatakan jumlah siswa secara keseluruhan sebanyak 126.
Dengan banyaknya klasifikasi siswa berkebutuhan khusus, otomatis jumlah rombel yang dibutuhkan juga banyak. Kata Mudayana, idealnya jika disesuaikan dengan klasifikasi masing-masing siswa, harus ada 40 rombel. Jumlah tersebut sesuai tingkatannya, mulai dari SD, SMP hingga SMA.
Namun karena di SLBN 1 Bangli hanya terdapat 20 ruangan belajar, maka pihaknya mensiasati dengan menyekat kelas. "Karena jumlah rombel untuk satu kelompok paling banyak enam orang. Jadi kebutuhan ruangan masih terpenuhi," tandasnya. (mer)