Berita Jembrana
Warga Urunan Tambal Sulam Jalan di Jembatan Batuagung, Rusak Parah Sering Sebabkan Kecelakaan
Warga Urunan Tambal Sulam Jalan di Jembatan Batuagung *Rusak Parah Sering Sebabkan Kecelakaan *Terpaksa Tambal Sulam Dengan Semen
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Harun Ar Rasyid
NEGARA, TRIBUN BALI - Belasan warga Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, tampak sibuk bergotong royong di atas jembatan yang menghubungkan antar desa, Jumat 1 Juli 2022.
Adalah kegiatan swadaya yang dilakukan warga untuk menambal sulam jalan tersebut dengan campuran pasir dan semen.
Sebab, jalan di atas jembatan yang berusia puluhan tahun tersebut sudah banyak berlubang dan kerap mengakibatkan kecelakaan lalulintas.
Diharapkan, pemerintah setempat segera melakukan perbaikan.

Menurut informasi yang diperoleh, jembatan yang dibangun pada tahun 1990-an atau pada zaman Bupati Jembrana Ida Bagus Indugosa sudah lama rusak. Dan pada tahun 2016 lalu atau saat jembatan Dangin Tukadaya jalur nasional Denpasar-Gilimanuk ambruk, jembatan ini menjadi jalur darurat atau alternatif. Kemudian perbaikan juga sempat dijanjikan beberapa kali namun gugur. Terakhir, pengusulan perbaikan terbentur karena kondisi pandemi.
Perbekel Batuagung, Nyoman Sudarma menuturkan, perbaikan secara swadaya ini berdasarkan inisiatif masyakarat setempat. Sebab, kondisi jalan tersebut sudah banyak berlubang dan membahayakan alias menyebabkan kecelakaan lalulintas. Selain itu, jalan yang menghubungkan antar deaa yakni Desa Batuagung dan Kelurahan Dauhwaru ini menjadi akses utama jalur alternatif.
"Sesuai inisiatif dari masyarakat, kami berupaya untuk melakukan perbaikan seadaanya. Karena kita ketahui, kondisi jalan yang berlubang membahyakan. Kedepannya kami harap bakal ada perbaikan," ungkap Nyoman Sudarma, Jumat 1 Juli 2022 sembari menyebutkan untuk bahan baku beton diperoleh dari hasil urunan sejumlah warga.
Dia melanjutkan, selain di atas jembatan tersebut, sejumlah titik di wilayah Desa Batuagung juga mengalami kerusakan. Apalagi, jalan di wilayah tersebut menjadi salah satu akses menuju Obyek Wisata Puncak JR. Kerusakan yang saat ini sudah parah, kerap kali bertambah parah pada saat musim penghujan.
"Kami harap kedepannya diperbaiki. Karena di beberapa titik juga jalannya rusak atau berlubang yang ditakutkan bisa menbahayakan warga yang melintas," harapnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana, I Wayan Sudiarta mengatakan, jembatan tersebut merupakan produksi sudah lama. Sehingga jembatan tersebut sudah layak untuk diganti. Namun, untuk perbaikan jalan di Kabupaten Jembrana secara umum belum ada anggaran. Anggaran lain dari BKK Provinsi, BKK Badung dan DAK belum ada peruntukkannya untuk perbaikan jalan.
"Itu (jalan) memang sudah masuk rusak berat. Jembatan juga sudah layak diganti karena usianya 30 tahun lebih. Harapannya hanya di APBD. Nanti kita akan bahas atau usulkan di anggaran perubahan 2022 dan induk 2023 mendatang," katanya.