Berita Badung
Hilang 10 Hari, Lansia Ini Ditemukan Tewas di Sungai Penet Badung dengan Kulit Melepuh
Ni Ketut Ceblok (85), ditemukan tewas di Sungai Penet, Putu Gede Suta sempat melihatnya melakukan persembahyangan atau mebanten saiban.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ni Ketut Ceblok (85), ditemukan tewas di Sungai Penet, Banjar Senepan, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada Minggu 3 Juli 2022.
Perempuan lanjut usia (lansia) itu ditemukan sekitar pukul 10.30 Wita, usai hilang selama sepuluh hari.
Bahkan saat ditemukan, kondisinya mengenaskan dengan kulit yang sudah melepuh.
Bahkan tubuhnya sudah menimbulkan bau serta dikerumuni lalat.
Baca juga: Penemuan Mayat Bayi Perempuan di By Pass Ngurah Rai, Kondisinya Membusuk
Kasi Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Sudana mengatakan, jenazah pertama kali ditemukan oleh keponakannya sendiri, yang bernama I Nyoman Merta.
Awalnya I Nyoman Merta bersama warga Banjar Senapan memang melaksanakan pencarian di seputaran Sungai Penet sejak pukul 05.00 Wita.
Setelah lama pencarian akhirnya bibi-nya ditemukan pukul 10.00 Wita.
Bahkan saat ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan tergeletak di aliran sungai posisi kepala menghadap utara, kaki menghadap ke selatan.
"Saat ditemukan mayat menggunakan baju kaos atas warna loreng, memakai bawahan kain (kamen),"jelas Sudana.
Menurutnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam jenazah lansia tersebut.
Hanya saja, jenazah sudah ditemukan dalam kondisi mengelupas.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Sudah ditemukan dalam keadaan meninggal. Sebagian tubuh sudah dalam keadaan mengelupas. Tengkorak kepala sudah dalam keadaan mengelupas. Bahkan Iga bagian kanan sudah terlihat tulang," katanya.
Sudana mengatakan, sebelum ditemukan tewas, Ketut Ceblok ini hilang pada Kamis 24 Juni 2022, sekitar pukul 12.15 Wita.
Saat itu, keponakan yang bersangkutan, Putu Gede Suta, melihat bibi-nya itu sedang melakukan persembahyangan atau mebanten saiban.
"Putu Gede Suta sempat menanyakan ke mana bibinya mebanten saiban. Namun tidak dijawab jelas," tegasnya