Virus PMK di Bali
PMK Mewabah di Bali, Harga Sapi di Karangasem Masih Normal
Temuan sapi positive terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kab. Karangasem tidak meempengaruhi harga sapi.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
AMLAPURA, TRIBUN BALI. COM - Temuan sapi positive terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kab. Karangasem tidak meempengaruhi harga sapi.
Harga masih normal, sekitar 51 sampai 52 peerkilogramnya. Malahan harganya naik dibanding tahun sebelumnya, yakni 45 ribu.
H. Mudiana, saudagar sapi asal Karangasem, mengungkapkn, harga sapi prkilogram masih normal. Malahan condong mningkat.
"Temuan kasus PMK belum berpengaruh ke harga. Kemungkinan krena merebek. Sapi yang ada dikandang stok lama," kata H. Mudiana, Senin 4 Juli 2022.

Bertahannya harga sapi kemungkinan karena beberapa faktor.
Satu diantaranya dikarenakan prmintaan sapi lumayan banyak menjelang Idul Adha.
Seperti permintaan dari luar Karangasem. Ditambah populasi sapi di Karangasem mulai turun, sehingga hargaanya relative normal.
"Sebelum ditemukan kasus PMK di Karangasem, peermintaan sapi dari luar Karangasem lumayan banyak. Seekarang pengiriman ke luar sudah lockdown (tutup) sementara," ungkapnya.
Pihaknya berharap virus PMK tak menyebar ke ternak lainnya.
Untuk diketahui, petugas Puskeswan Karangasem sudah melakukan beberapa langkah untuk menekan penyebaran kasus PMK di Karangasem.
Satu diantaranya menghimbau peternak sapi untuk bersihkan kandang, dan semprotkan disinfektan untuk antisipasi penyebaran virus.
"Petugas juga terus melakukan pengawasn terhadap hewan ternak yang rawan terkena PMK di Karangasem. Seperti Kecamatan Rendang, Kecamatan Bebandem dengan populasi sapi terbesar di Karangasem,"kata Kepala UPTD Puskeswan Kaarangasem, Pande Gede Arya Saputra.
Keluar masuknya ternak di Kab. Krangasem perlu dijaga untuk antisipasi penyebaran PMK.
"Kita akan terus melakukan pemetaan dan pengawasan. Ini adalah langkah awal untuk mengantisipasi PMK. Semoga kasus PMK tidak menyebar lebih luas di Karangasem," harap Pande
Pihaknya juga menghimbau warga Karangasem yang memiliki ternak untuk selalu membersihkan kandang. Harapannya agar penyebaran PMK tidak ada.