Berita Klungkung
PRAKTIK BAJAK Siswa Pasca PPDB Terindikasi Terjadi di Klungkung
Pasca pengumuman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di Klungkung.SMK Pariwisata Yapparindo menduga ada praktik membajak siswa.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Pasca pengumuman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di Klungkung.
Dicurigai mulai ada praktik 'membajak' siswa oleh sekolah negeri terhadap sekolah swasta.
Berdasarkan informasi, ada seorang siswa yang tidak diterima di salah satu SMK/SMK negeri di Klungkung.
Lalu mendaftar dan diterima di SMK Pariwisata Yapparindo.
Bahkan siswa tersebut sudah menjalani beberapa program di internal di SMK Pariwisata Yapparindo.
Baca juga: GAGAL! 702 Pendaftar di SMAN 1 Tabanan Gugur, Berikut Berita Selengkapnya
Baca juga: STMIK Primakara Adakan Business Matching, Jembatani Pelaku Start Up Dan Stakeholder

Ketika dilakukan pengecekan ulang oleh pihak sekolah, siswa itu mengaku akan dihubungi secara offline oleh salah satu SMA/SMK negeri di Klungkung.
Padahal dari cross cek guru di SMK Pariwisata Yapparindo, siswa tersebut sudah tidak diterima di sekolah negeri.
Kepala sekolah SMK Pariwisata Yapparindo, I Wayan Dharmayasa, tidak menampik informasi tersebut.
Hanya saja ia akan memastikan ulang pengakuan dari siswa tersebut.
"Informasi dari rekan (guru) kami seperti itu.
Tapi besok, Kamis (7/7/2022) akan saya follow-up kepastiannya.
Ini kan baru indikasi, besok akan kami pastikan lagi," jelas Dharmayasa, Rabu (6/7/2022).
Namun berdasarkan informasi di internal yayasan, yang menangungi SMK Pariwisata Yapparindo.
Hal ini sudah diadukan pihak yayasan ke Ombudsman RI Perwakilan Bali.
Baca juga: GAGAL! 702 Pendaftar di SMAN 1 Tabanan Gugur, Berikut Berita Selengkapnya
Baca juga: STMIK Primakara Adakan Business Matching, Jembatani Pelaku Start Up Dan Stakeholder

Sementara itu Ketua BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta) Klungkung, I Gusti Lanang Made Puji, ketika dikonfirmasi, belum mendapatkan informasi terkait indikasi ada praktik 'membajak' siswa sekolah swasta oleh sekolah negeri pasca PPDB di Klungkung.
"Nanti akan saya komunikasi ke teman-teman di SMK Pariwisata Yapparindo.
Semoga saja tidak benar terjadi hal seperti itu," ujar Gusti Lanang Made Puji, Rabu (6/7/2022).
Gusti Made Lanang Made Puji, kembali mengingatkan kepala sekolah negeri dapat berkomitmen dan mengikuti aturan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Provinsi Bali.
Dengan tidak menerima siswa melebihi kuota yang telah ditentukan sebelumnya.
"Kami harap kepala sekolah negeri agar lebih profesional menyikapi sistem PPDB ini.
Jangan mengurangi atau menambah kuota siswa yang telah ditentukan.
Kami sekolah swasta juga memiliki peran untuk meningkatkan mutu pendidikan " jelas Gusti Lanang Made Puji.
SMA N 1 Dawan Kekurangan 126 Siswa
Pasca pengumuman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tingkat SMA/SMK, masih ada sekolah negeri yang kekurangan siswa.
Seperti misalnya SMA N 1 Dawan yang masih kekurangan 126 siswa.
Kepala Sekolah SMA N 1 Dawan, I Ketut Langkir, menjelaskan, jumlah siswa yang sudah diterima di sekolahnya pada PPDB tahun ini berjumlah 234 siswa.
Padahal kuota penerimaan siswa di SMA N 1 Dawan mencapai 360 siswa.
"Sehingga masih kekurangan 126 siswa dibandingkan kuota," ungkap Ketut Langkir, Rabu (6/7).
Sementara menurutnya ada puluhan siswa yang datang dan berharap bisa diterima di SMA N 1 Dawan, karena siswa tersebut tidak diterima di sekolah negeri lain yang dilamar sebelumnya.
" Kami sudah koordinasi dengan Kabid Dikmen di Provinsi Bali, disuruh mendata dulu karena kuota kami di SMA N 1 Dawan masih kurang dan masih ada anak yang tercecer (belum dapat sekolah)," jelasnya. (*)