Berita Tabanan
Tabanan Masih Zona Hijau PMK, Distan akan Langsung Eliminasi Bersyarat Ketika Ada Kasus
Hingga saat ini dalam kasus wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), kabupaten Tabanan masih zona hijau. Tidak ada kasus semenjak merebak di tiga kabupa
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Marianus Seran
Seperti halnya, penutupan Pasar Kediri, yang setiap tiga hari sekali buka dan hanya menjual ada babi untuk ternak yang rentan terhadap PMK.
Sedangkan untuk Sapi, Kambing, Domba dan Kerbau tidak dijual di Pasar Kediri.
“Ada penutupan karena memang ada transaksi untuk ternak babi.
Selain itu hanya itik yang dijual-belikan di Pasar Kediri,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Gede Eka Parta mengaku, untuk ternak sendiri sejauh ini masih dalam kondisi sehat dan bebas dari PMK di Tabanan.
Misalnya pada Idul Adha kemarin, tidak ditemukan wabah tersebut.
Dan pada saat ante mortem dan pos mortem, tidak ada temuan penyakit.
Seluruh ternak, yang dikurbankan di 32 masjid dan tempat pemotongan hewan yang terpantau, seluruh bersih.
Untuk sapi ada sekitar 109 ekor yang diqurbankan. Sedangkan kambing ada sekitar 236 ekor.
“Untuk Vitamin suntik masih ke kelompok, yang kami fokuskan.
Karena PMK rentan terhadap peternakan yang berkoloni. Virus rentan ke koloni.
Untuk pelayanan sudah sekitar 981 ekor mulai tanggal 1 hingga 13 Juli 2022. Pelayanan terpadu, mulai spraying dan suntik vitamin yang difokuskan terhadap sapi,” jelasnya.
Eka Parta menambahkan, bahwa nantinya ketika satu saja ternak terkena maka akan dieleminiasi bersyarat.
Kepala tulang jeroan harus dikubur.
Dan untuk daging, meskipun layak konsumsi namun harus diproses dengan melakukan pelayuan dulu terhadap daging. (*).