Berita Denpasar

Kisah DEWA PARTA, 15 Tahun Jualan Suvenir di Hotel Griya Santrian Sanur Sempat Terdampak Pandemi

Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022.

Supartika
Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022. 

TRIBUN-BALI.COM - Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022.

Ia sedang membuat sketsa ukiran Bali di atas sepotong kayu jati.

Potongan kayu yang diukir akan dipakai hiasan di atas pintu.

Sudah 15 tahun Dewa Parta 'menghuni' kawasan hotel Griya Santrian ini sebagai penjual suvenir. 

“Dulu saya tidak punya pekerjaan, terus ada teman yang ngajakin.

Saya daftar ke pihak hotel dan gratis di sini.

Baik pemilik hotelnya di sini,” kata Dewa Parta saat ditemui Kamis, 14 Juli 2022.

Baca juga: KISAH PILU Karyawan Holywings Usai Outlet di Jakarta Ditutup: Enggak Segampang Itu Mencari Pekerjaan

Baca juga: KISAH Dewi Penumpang KMP Nusa Dua, 3 Jam di Tengah Lautan Bareng Anaknya

Dewa Parta saat sedang berjualan di kawasan Hotel Griya Santrian Sanur.
Dewa Parta saat sedang berjualan di kawasan Hotel Griya Santrian Sanur. (Supartika)

 

Awal-awal di sana ia bersama seorang teman, namun karena tak kuat si teman berhenti.

Dan hanya dirinyalah yang bertahan sampai kini.

Setiap hari, ia pulang pergi dari Desa Siangan Gianyar menuju ke Sanur.

Biasanya berjualan mulai pukul 09.00 WITA, ataupun pukul 10.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA.

Selama 15 tahun berjualan di sana, dirinya punya beberapa kenalan wisatawan.

Bahkan ada yang beberapa kali datang ke sana untuk membeli suvenir darinya.

“Yang membeli kebanyakan mereka yang menginap di sini, ada juga yang sedang nyari kamar hotel. Bahkan ada yang datang beberapa kali membeli suvenir saya,” akunya.

Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022.
Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022. (Supartika)

 

Berbagai jenis suvenir dari kayu dan batok kelapa, ia jual mulai dari bentuk gajah, budha, jerapah, lukisan di atas batok kelapa, ayam dan sebagainya.

Ada yang dibuat sendiri, ada juga yang mengambil dari temannya.

Suvenir ini dijual dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.

Di sela-sela berjualan, dirinya juga membawa alat pahat.

“Sambil nunggu saya buat suvenir, sehari biasanya langsung jadi,” katanya.

Dalam sehari jika sedang ramai, ia bisa mendapat Rp 500 ribu.

Namun kadang pernah hingga tiga hari ia tak dapat berjualan.

“Kalau sebulan ya dapat Rp 4 jutaan,” katanya.

Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022.
Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022. (Supartika)

Ada satu patung yang selalu dibawanya namun tak dijual.

Patung itu berbentuk barong dan sudah ditawar Rp 30 juta.

“Ini punya nilai histori.

Pemberian dari teman saya, sekarang sudah meninggal.

Dulu sebelum meninggal dia berpesan agar tidak dijual.

Tapi tetap saya bawa,” katanya.

Namun saat pandemi Covid-19, dirinya tak berjualan selama 2,5 tahun.

Baru sejak 4 bulan lalu ia mulai berjualan lagi.

“Selama tak berjualan saya di rumah buat papan nama dari kayu dan buat souvenir untuk stok,” katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved