Berita Denpasar

Fogging Terus Digencarkan di Denpasar untuk Antisipasi Demam Berdarah dan Chikungunya

Untuk langkah antisipasi penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya, Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan fogging.

Istimewa
Pelaksanaan fogging di kawasan Desa Pemecutan Kelod Denpasar, Bali, Minggu 17 Juli 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Untuk langkah antisipasi penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya, Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan fogging.

Kegiatan ini salah satunya dilakukan oleh Desa Pemecutan Kelod Denpasar dengan menyasar kawasan di area Jalan Pura Demak Barat, Banjar Batannyuh. 

Baca juga: Aktif Tabung Sampah di Denpasar Dapat Diskon Belanja 10 Persen

Perbekel Desa Pemecutan Kelod, Wayan Tantra mengatakan kegiatan fogging di wilayahnya ini dilaksanakan sebagai langkah antisipatif pencegahan kasus DBD dan Chikungunya.

“Kami berharap fogging fokus wilayah ini dapat menekan laju kasus DBD dan Chikungunya,” kata Tantra, Minggu 17 Juli 2022. 

Tantra menambahkan walaupun fogging fokus sudah dilakukan, namun warga setempat diharapkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 

“Masing masing warga hendaknya tetap membersihkan lingkungan rumah dan area sekitar tempat tinggalnya untuk meminimalisir keberadaan jentik nyamuk penyebab DBD dan Chikungunya,” katanya.

Baca juga: KPU Denpasar Sasar Sekolah Saat MPLS untuk Sosialisasi Pemilu 2024

Sementara itu, sebelumnya Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di Denpasar.

“Agar kasusnya tidak semakin meningkat, pemberantasan sarang nyamuk atau PSN memang harus membudaya di dalam kehidupan rumah tangga, jangan ada air tergenang,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya fogging massal dengan menyasar desa/kelurahan.

“Namun, ini harus didukung masyarakat, karena kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak akan efektif. Makanya PSN dengan 3M plus itu penting,” katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Denpasar Mengalami Kenaikan, Jubir: Masih Terkendali

Pelaksanaan fogging ini dengan arahan Walikota Denpasar yang berupaya untuk berpartisipasi dalam pencegahan DBD maupun chikungunya.

Sejatinya, fogging tidak bisa mengatasi permasalahan demam berdarah dengan tuntas, tapi masyarakat terlanjur merasa aman jika sudah dilakukan fogging.

Pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan menggunakan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

“Dengan usaha yang kami lakukan ini, kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini,” harapnya. (*)

Berita lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved