Berita Negara

Wisawatan Terpaksa Bilas Dengan Air Kemasan, Fasilitas Umum di Wisata Teluk Gilimanuk Dikeluhkan

Wisawatan Terpaksa Bilas Dengan Air Kemasan, Fasilitas Umum di Wisata Teluk Gilimanuk Dikeluhkan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
Istimewa
Salah satu kondisi toilet yang untuk sementara ditutup di kawasan Teluk Gilimanuk, Jembrana, Senin 18 Juli 2022. 

TRIBUN BALI.COM, NEGARA- Warga atau wisawatan yang datang ke kawasan wisata Teluk Gilimanuk di Kecamatan Melaya, Jembrana Bali mengeluh.

Sebab, fasilitas penunjang pada kawasan daya tarik wisata ini justru tak terurus. Terbukti, saat wisatawan hendak membilas pada tempat pemandian umum justru airnya mati.

Selain itu kondisi toilet umum di kawasan tersebut terlihat kumuh dan beberapa diantaranya masih dalam keadaan terkunci.

Baca juga: 526 Ekor Sapi Terjangkit Virus PMK di Bali, Beda dengan Rabies, ini Hewan Terpapar dan Lokasinya

Menurut pantauan, kawasan Teluk Gilimanuk tampak sepi, Senin 18 Juli 2022.

Sedangkan fasilitas umum atau fasilitas penunjang wisata yang dibangun Pemerintah Jembrana juga tampak tak terawat.

Sejumlah bangunan kantor tampak tak dimanfaat secara optimal.

Mirisnya lagi, pengelola dalam hal ini Dinas Pariwisata Kebudayaan (Disparbud) Jembrana justru mengaku masih kewalahan karena hanya ada satu tenaga kebersihan di lokasi tersebut. 

"Kebetulan pertama kali kesini (Teluk Gilimanuk). Tapi saat mau bilas airnya mati.

Saya merasa kecewa sekali, sehingga saya terpaksa beli air kemasan untuk bilas setelah mandi di teluk itu," ungkap seorang wisatawan yang berkunjung, Senin 18 Juli 2022. 

Dia melanjutkan, pemerintah seharusnya memperhatikan fasilitas umum yang dibangun.

Jika saat ini terkesan hanya dibangun saja tapi tak dirawat.

Apalagi fasilitas umum terkesan dibiarkan seperti itu. 

"Kami takutkan wisatawan kapok datang kesini untuk berkunjung karena tak dilengkapi fasilitas," sentilnya. 

Baca juga: Herborist Bali Fashion Carnival 2022, Langkah Awal Bangkitnya Pariwisata Bali

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, I Komang Gede Hendra Susanta tak menampik dengan kondisi yang terjadi di wilayah wisata Teluk Gilimanuk.

Khusus untuk tempat bilas memang sengaja dimatikan karena khusus untuk diving.

"Itu (tempat bilas) khusus untuk yang diving saja. Sekarang terpaksa dimatikan dulu airnya karena belum ada yang diving," ungkapnya.

Selain tempat bilas, kata dia, fasilitas toilet yang kurang terawat memang terjadi.

Hal itu disebabkan oleh minimnya petugas yang ada di lokasi tersebut.

Hanya ada satu petugas yakni eptugas kebersihan yang dktempatkan di sana. Sehingga pihaknya merasa kewalahan.

"Disana hanya satu orang petugas saja yakni tenaga kebersihan.

Mungkin karena keterbatasan tenaga sehingga penjagaan di teluk gilimanuk ini," ungkapnya.

Disinggung mengenai kondisi lampu yang kerap hilang di lokasi ini, Gede Hendra mengharapkan peran serta masyarakat untuk ikut menjaganya.

Sebab, kawasan yang merupakan fasilitas publik itu menjadi tanggung jawab bersama.

"Kami sangat harapkan peran serta masyarakat juga untuk bersama-sama menjaga daya tarik wisata milik Jembrana ini," harapnya.(*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved