Budaya
MAESTRO Ketut Rina, Ajarkan Belasan Koreografer Tari Kecak di Ubud
Tari kecak yang saya ajarkan teatrikal, dan memasukkan unsur-unsur kehidupan masyarakat sekitar, sangat dinamis dan membangkitkan energi.Kata Cak Rina
Lalu 18 koreografer berkesempatan merasakan langsung, pengalaman terlibat dalam produksi tari kecak, sebuah karya seni epik Bali yang begitu dikenal di seluruh dunia.
Bersama Maestro Ketut Rina, koreografer-koreografer muda ini diajak mendalami filosofi dibalik gerakan ritmis dan mistis tari kecak.
Menurut Maestro Ketut Rina, yang juga dikenal dengan Cak Rina.
Banyak yang mengatakan semua orang di Bali adalah penari, dan dalam beberapa hal ini ada benarnya.
Karena di Bali unsur-unsur estetik mendapat kesempatan untuk berkembang, termasuk budaya tari di mana ia menggunakan tubuh sebagai medium yang mengakomodir unsur-unsur estetis tersebut.

Sebagai sebuah karya seni yang sudah diwariskan turun-temurun, tari kecak sarat unsur estetis yang disebutkan tadi.
Tari kecak menjadi bagian tak terpisahkan, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.
Tari kecak menyatu dengan lingkungan, berkembang dalam berbagai dimensi.
"Tari kecak yang saya ajarkan teatrikal, dan memasukkan unsur-unsur kehidupan masyarakat sekitar, sangat dinamis dan membangkitkan energi.
Dinamis dalam arti ia tidak berpaku pada pakem tertentu, karena memaanfaatkan komposisi, suasana dan aura tempat tarian dipentaskan menjadi sebuah sumber energi bagi para penari.
Saya berharap, konsep tari kecak ini memberi inspirasi para koreografer muda peserta temu seni, bahwa dalam menggarap ide sebuah koreografi, kita tidak boleh terpaku hanya pada satu genre tari saja.
Ikutilah perkembangan zaman, jangan ragu menyerap ilmu dari siapa dan mana saja, maka inspirasi akan mengalir, menjadi kaya dan akhirnya mengkristal menjadi sebuah karya koreografi yang bisa dinikmati semua orang,” tegas Cak Rina, 21 Juli 2022 di Ubud.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, menggelar temu seni yang berlangsung di Ubud, Gianyar, Bali pada tanggal 18-24 Juli 2022.
18 koreografer muda yang memiliki beragam latar genre, dan berasal dari berbagai tempat di Indonesia hadir di Ubud untuk turut serta dalam temu seni ini.
Sebuah ajang silaturahmi, apresiasi dan jejaring seni tari sekaligus memperkenalkan dan menambah gaung Indonesia Bertutur 2022 di daerah cagar budaya di Indonesia.