Polisi Tembak Polisi

Jenazah Brigadir J Diotopsi Ulang, Dokter Forensik RS Prof. Ngoerah Dipercaya Jadi Bagian Tim

Autopsi ulang Brigadir J libatkan dokter forensik dari RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah (RSUP Sanglah), dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF. 

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TribunJambi.com / Aryo Tondang
Brigadir J tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022 - Autopsi ulang Brigadir J libatkan dokter forensik dari RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah (RSUP Sanglah), dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF.  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus kematian Brigadir J di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo masih bergulir. 

Benang merah kasus ini masih belum menemukan titik terang. 

Kasus sempat diwarnai dengan desakan dari keluarga Ferdy Sambo untuk melakukan reotopsi atas jenazah Brigadir J. 

Akhirnya, pihak kepolisian setuju untuk memenuhi permintaan keluarga. 

Untuk melakukan tugas ini, Polri kemudian membentuk Tim Forensik yang terdiri atas tujuh orang dokter dari berbagai rumah sakit se-Indonesia. 

Salah satu anggota dari tim merupakan dokter forensik dari RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah, dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF. 

Berdasarkan informasi dari RSUP Prof. Ngoerah, dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF menjelaskan proses pemilihan tim. 

Ia mengatakan penunjukannya untuk menjadi bagian anggota tim memang tidak secara langsung. 

Proses diawali dengan permintaan dari Bareskrim Polri terkait otopsi ulang kepada Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). 

Baca juga: Ayah Brigadir J Ungkap Persiapan Jelang Pembongkaran Makam Untuk Keperluan Autopsi Ulang Sang Anak

Kemudian dari PDFI yang memilih dan memutuskan   dokter forensik yang akan bergabung menjadi Tim Forensik. 

“Memang penugasannya tidak secara langsung ke rumah sakit tapi ke kolegium PDFI. 

Jadi karena kepercayaan PDFI, maka rumah sakit (Prof. Ngoerah) diikutsertakan dan menunjukan saya sebagai wakil,” jelas dr. Ida Bagus Putu Alit DMF, SpF. 

Dokter ahli forensik yang akrab disapa dokter Alit ini menjelaskan ia bersama anggota yang lain akan melakukan otopsi ulang sesuai standar yang ada. 

Proses akan dimulai sejak penggalian kubur hingga proses otopsinya. 

“Kita akan melakukan pemeriksaan luka-luka, memeriksa kapan luka itu terjadi, dan kapan si korban meninggal,” papar dokter Alit. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved