Berita Badung

5.267 Ekor Sapi di Badung Sudah Divaksin, Satgas PKM Minta Peternak Tidak Selundupkan Hewan

5.267 Ekor Sapi di Badung Sudah Divaksin, Satgas PKM Minta Peternak Tidak Selundupkan Hewan Yang Berpotensi Sebarkan Virus

Penulis: Erlangga Satya Darmawan | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
Vaksinasi PMK di Badung yang dilakukan bertahap oleh Satgas PMK ke beberapa sapi/ Dokumen 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Selain melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten Badung juga meminta peternak yang ada di Badung tidak menjual hewan penular PMK secara diam-diam.

Pasalnya semua itu, sangat berpotensi pada penyebaran virus PMK.

Mengingat saat ini, sudah terjadi penjualan babi diam-diam dengan cara diselundupkan.

Vaksinasi PMK di Badung yang dilakukan bertahap oleh Satgas PMK ke beberapa sapi/ Dokumen
Vaksinasi PMK di Badung yang dilakukan bertahap oleh Satgas PMK ke beberapa sapi/ Dokumen (istimewa)

Hal itu pun tidak hanya berpengaruh pada citra pasar, namun juga kesehatan hewan lainnya.

Sekretaris Satgas PMK Badung, Wayan Darma, saat dikonfirmasi Rabu 27Juli 2022 mengakui hal itu. Pihaknya meminta masyarakat khususnya peternak harua ikut membantu menekan kaus PMK.

"Jadi pencegahan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Masyarakat khususnya peternak juga harus ikut berperan aktif," jelasnya.

Pemerintah katanya melalui Satgas PMK sudah gencar melakukan vaksinasi PMK pada hewan khususnya sapi yang berpotensi besar terkena PMK. Bahkan sampai saat ini sudah ada 5.267 ekor sapi yang mendapatkan vaksin.

"Jadi kegiatan vaksinasi akan menyasar semua ternak sapi yang saat ini jumlahnya sekitar 34.141 ekor sapi yang tersebar di enam kecamatan. Namun sampai Selasa kemarin, sudah di vaksin 5.267 ekor," jelasnya.

Menurutnya, setiap hari rata-rata ratusan ternak yang disasar untuk mempercepat vaksinasi. Seperti pada selasa kemarin ada 427 ternak, khususnya sapi yang divaksinasi.

"Jangan sampai kita yang sudah gencar melakukan vaksinasi PMK untuk menekan kasus, masyarakat malah diam-diam melalulalangkan ternaknya, apalagi tidak diketahui terkena PMK," katanya.

Menurutnya, populasi ternak rentan PMK di Badung saat ini total mencapai 57.763 ekor. Angka ini terdiri dari sapi 34.141 ekor, sapi perah 22 ekor, kerbau dua, babi 23.116 ekor, kambing 482 ekor. Sedangkan, untuk ternak yang terjangkit PMK masih di angka 26 ekor.

"Babi yang kita antisipasi, meski belum ada kasus PMK pada Babi, namun sangat berpotensi besar penularannya. Kami berharap peternak mengerti, agar tidak terjadi wabah yang merugikan peternak untuk kedua kalinya," bebernya.

Dalam pelaksanaan vaksin katanya Satgas PMK melibatkan tenaga medik veteriner 25 orang, tenaga paramedik veteriner 16 orang, dan balai penyuluh pertanian 15 orang. Bahkan strategi dan rencana tindak lanjut penanganan PMK di Kabupaten Badung adalah pemotongan bersyarat pada ternak yang terkonfirmasi PMK.

"Semoga wabah ini cepat berlalu, sehingga peternak bisa kembali menjual ternaknya seperti biasa," imbuhnya.

Seperti diketahui, penyebaran kasus PMK di Kabupaten Badung mencapai puluhan kasus. Berdasarkan data Satgas Penanganan PMK setempat, Kamis, 21 Juli 2022 telah menyerang 26 ekor sapi. Puluhan sapi yang tertular PMK tertinggi ditemukan di Desa Baha, Kecamatan Mengwi dengan jumlah 13 ekor. Disusul Desa Dalung, Kuta Utara sebanyak 6 ekor, di Desa Darmasaba, Abiansemal 2 ekor, Cemagi sebanyak satu ekor sapi, dan Sempidi empat ekor sapi. Puluhan sapi yang terjangkit ini telah dilakukan pemotongan bersyarat untuk memutus penularan PMK. (*)

Baca juga: Tiga Sapi Di Tabanan Positif PMK Langsung Dieliminasi Bersyarat

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved