advetorial

Optimalisasi Inisiatif RCEP Bantu Pulihkan Ekonomi Global dan Tingkatkan Ketahanan Ekonomi

Hal ini (RCEP) dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa kerjasama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi.

ist
“Perjanjian RCEP merupakan kesempatan, untuk terus memperkuat ikatan ekonomi di antara kedua negara. Terutama di masa yang penuh tantangan ini. Hal ini dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa kerjasama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi. Pasalnya, di masa seperti ini kita membutuhkan tindakan yang luar biasa,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speech, secara virtual dalam 2022 High-level Forum for RCEP Economic and Trade Cooperation, yang diadakan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan China Chamber of International Commerce (CCOIC), Rabu (28/07). 

TRIBUN-BALI.COM - Inisiatif Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), pertama kali diperkenalkan oleh Indonesia pada 2011 saat menjadi Ketua ASEAN.

Saat itu, Indonesia berhasil meyakinkan negara-negara anggota ASEAN, untuk mengembangkan kemitraan ekonomi regional komprehensif yang selanjutnya diberi nama RCEP.

“Perjanjian RCEP merupakan kesempatan, untuk terus memperkuat ikatan ekonomi di antara kedua negara.

Terutama di masa yang penuh tantangan ini.

Hal ini dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa kerjasama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi.

Pasalnya, di masa seperti ini kita membutuhkan tindakan yang luar biasa,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speech, secara virtual dalam 2022 High-level Forum for RCEP Economic and Trade Cooperation, yang diadakan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan China Chamber of International Commerce (CCOIC), Rabu (28/07).

Baca juga: Airlangga Dukung Penuh 2022 Jadi Tahun Penempatan Pekerja Migran Indonesia

“Perjanjian RCEP merupakan kesempatan, untuk terus memperkuat ikatan ekonomi di antara kedua negara.

Terutama di masa yang penuh tantangan ini.

Hal ini dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa kerjasama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi.

Pasalnya, di masa seperti ini kita membutuhkan tindakan yang luar biasa,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speech, secara virtual dalam 2022 High-level Forum for RCEP Economic and Trade Cooperation, yang diadakan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan China Chamber of International Commerce (CCOIC), Rabu (28/07).
“Perjanjian RCEP merupakan kesempatan, untuk terus memperkuat ikatan ekonomi di antara kedua negara. Terutama di masa yang penuh tantangan ini. Hal ini dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa kerjasama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi. Pasalnya, di masa seperti ini kita membutuhkan tindakan yang luar biasa,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speech, secara virtual dalam 2022 High-level Forum for RCEP Economic and Trade Cooperation, yang diadakan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan China Chamber of International Commerce (CCOIC), Rabu (28/07). (ist)

RCEP memiliki signifikansi lebih besar, daripada sebelumnya dan dunia memandangnya sebagai yang menawarkan tindakan nyata guna menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi global yang bebas, adil, dan tidak diskriminatif.

Selain itu, juga untuk mempromosikan penguatan rantai pasok regional.

Serta mempercepat pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi digital.

Semua hal tersebut sangat penting, dalam pemulihan ekonomi global dan ketahanan ekonomi di masa depan.

“Semua negara anggota RCEP perlu saling bantu, memastikan bahwa perjanjian tersebut dapat berperan besar dalam memajukan hubungan ekonomi dan perdagangan antar negara peserta, termasuk antara Indonesia dan Tiongkok.

Saya berharap penerapan RCEP, akan menarik lebih banyak investor dari Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia.

Khususnya pada industri baru dan ekonomi digital,” ungkap Menko Airlangga Hartanto. 

“Perjanjian RCEP merupakan kesempatan, untuk terus memperkuat ikatan ekonomi di antara kedua negara.

Terutama di masa yang penuh tantangan ini.

Hal ini dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa kerjasama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi.

Pasalnya, di masa seperti ini kita membutuhkan tindakan yang luar biasa,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speech, secara virtual dalam 2022 High-level Forum for RCEP Economic and Trade Cooperation, yang diadakan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan China Chamber of International Commerce (CCOIC), Rabu (28/07).
“Perjanjian RCEP merupakan kesempatan, untuk terus memperkuat ikatan ekonomi di antara kedua negara. Terutama di masa yang penuh tantangan ini. Hal ini dibentuk berdasarkan kesadaran bersama, bahwa kerjasama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi. Pasalnya, di masa seperti ini kita membutuhkan tindakan yang luar biasa,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speech, secara virtual dalam 2022 High-level Forum for RCEP Economic and Trade Cooperation, yang diadakan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan China Chamber of International Commerce (CCOIC), Rabu (28/07). (ist)

Tahun ini menandai peringatan 72 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved