Sponsored Content

Pertamina Fuel Terminal Sanggaran Bersama Walikota Denpasar Resmikan Program CSR Skizopreneur

Pertamina melaksanakan program CSR di Rumah Berdaya Denpasar, Senin 1 Agustus 2022 yang bertajuk Skizopreneur

Tribun Bali/Putu Supartika
Penyerahan kursi roda dan alat pembuat dupa dari program CSR Pertamina, Senin 1 Agustus 2022. 

 

 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pertamina melaksanakan program CSR di Rumah Berdaya Denpasar, Senin 1 Agustus 2022.

 

Di mana program CSR ini dilakukan dengan menyerahkan sebanyak 3 unit mesin pembuat dupa tradisional.

 

Di rumah berdaya ini pihaknya mengembangkan Skizopreneur atau Skizoprenia Entrepreneur untuk produksi dupa herbal Arusaji.

 

Baca juga: KELAHI BERDARAH di Denpasar, 2 Pelaku Residivis Narkoba dan Kekerasan Keroyok Mahasiswa

Selain itu, juga menyerahkan sebanyak 10 unit kursi roda.

 

Penyerahan CSR ini juga dihadiri oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede.

 

Fuel Terminal Manager Pertamina Patra Niaga Sanggaran, Firman Nugroho mengatakan, kegiatan CSR ini dilakukan untuk memberdayakan penyandang disabilitas khususnya Orang Dengan Skizofrenia (ODS) yang ada di rumah berdaya.

 

“Untuk langkah awal kami berikan mesin cetak dupa dupa sebanyak 3 unit dan juga bantuan kursi roda,” kata Firman.

 

Selain mesin, selanjutnya pihaknya juga akan memberikan pendampingan selama 3 sampai 5 tahun dalam pembuatan dupa ini bekerjasama dengan CV Dupa Ayur.

 

“Nanti kami juga akan bantu pemasarannya termasuk dengan sistem digital marketing,” katanya.

 

Sementara untuk program CSR selanjutnya, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan pengelola rumah berdaya dan Dinas Sosial Kota Denpasar.

Baca juga: Perumda Pasar Denpasar Luncurkan Anak Usaha Sewaka Mart, Promosikan Produk di 16 Pasar

Koordinator Rumah Berdaya, I Nyoman Sudiasa mengatakan, saat ini pihaknya masih proses pelatihan membuat dupa.

 

Pelatihan ini dilaksanakan selama seminggu, dimana dalam sehari satu mesin mampu membuat 600 – 700 batang dupa.

 

Sehingga dengan tiga mesin, dalam sehari bisa menghasilkan 1.200 – 1.400 batang dupa.

 

Dupa ini dikemas, dimana dalam satu kemasan berisi 60 batang dengan harga Rp 10 ribu per kemasan.

 

“Kami menggunakan campuran kayu cendana, menyan dan majegau untuk aromanya,” katanya.

Baca juga: 1.100 Layang-layang Mengudara di Pantai Mertasari Sanur Denpasar

Sebelum mendapatkan bantuan mesin ini, Rumah Berdaya juga sudah memiliki usaha dupa namun hanya sebatas pencelupan dan pengemasan.

 

“Dengan adanya mesin ini kami bisa buat sendiri, hanya membeli stik bambu dan juga bahan adonannya,” katanya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved