Berita Badung
Kekurangan Produksi, Badung Ajak Petani Lakukan Gerakan Tanam Cabai
Sampai saat ini Badung masih kekurangan produksi cabai untuk kebutuhan masyarakatnya. Hal ini membuat harga cabai di Badung sempat tembus sampai Rp90
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Sampai saat ini Badung masih kekurangan produksi cabai untuk kebutuhan masyarakatnya.
Hal ini membuat harga cabai di Badung sempat tembus sampai Rp90.000/kg.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah kabupaten Badung tetap meningkatkan produksi cabai di wilayahnya.
Bahkan dalam meningkatkan produksi dan ketersediaan komoditas cabai di pasaran, Dinas Pertanian dan Pangan setempat, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Bank Indonesia dan UPTD BPTPH BUN Bali melaksanakan kegiatan Gerakan Tanam Cabai bersama Kelompok tani Sari Amerta Anggungan Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, Kamis, 11 Agustus 2022.
Baca juga: Badung Lakukan Vaksinasi PMK Tahap II, Saat Ini Baru Sasar 583 Ternak
Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana pada kesempatan itu mengatakan sampai saat ini Badung belum memenuhi kebutuhan cabai.
Hal itu juga dimaklumi, mengingat penanaman cabai membutuhkan biaya yang sangat besar dalam pemeliharaannya.
“Jadi sebenarnya kita sangat berharap, petani di Badung bisa rutin menanam cabai untuk memenuhi kebutuhan, sehingga kita membuat gerakan tanam cabai,” jelasnya
Baca juga: Badung Lakukan Vaksinasi PMK Tahap II, Saat Ini Baru Sasar 583 Ternak
Pihaknya mengaku, gerakan tanam cabai yang dirangkaikan dengan Gerdal Hama cabai dilaksanakan karena cabai menjadi salah satu komoditas yang perlu mendapat perhatian khusus.
Hal itupun karena cabai termasuk bahan pangan yang dibutuhkan hampir setiap hari.
“Sebenarnya kan kebutuhannya (cabai red-) semakin meningkat setiap tahun dan seringkali menimbulkan gejolak harga yang merugikan petani. Begitu juga memberatkan masyarakat serta sebagai salah satu komoditi yang dapat memicu inflasi,” ucapnya