Berita Denpasar
Disulap Jadi Inkubator Ekonomi Anak Muda, Pertokoan Suci Jaya Denpasar Butuh Rp 15 Miliar
Disulap Jadi Inkubator Ekonomi Anak Muda, Pertokoan Suci Jaya Denpasar Butuh Rp 15 Miliar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM - Pertokoan Suci Sari Jaya yang berada di sudut timur Jalan Diponegoro, Denpasar, direncanakan akan digunakan sebagai inkubator ekonomi anak muda.
Namun, pihak pengelola saat ini masih harus menunggu proses realisasinya, karena dibutuhkan dana Rp 15 miliar untuk merehabilitasi kompleks pertokoan lawas tersebut.
Apalagi, keluarnya dana untuk perehaban menunggu instruksi anggaran dari Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) Pertokoan Suci Sari Jaya.
Demikian diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata.
“Kami masih menunggu instruksi anggaran dalam artian apakah akan dibiayai oleh pemerintah atau setengahnya dari Perumda Pasar,” kata Kompyang, Sabtu (13/8).
Ia mengatakan, keinginan Perumda Pasar ialah perehaban itu dilakukan oleh pemerintah sendiri selaku KPM. Sebab, biaya ungtuk perehaban yang dibutuhkan cukup tinggi, yakni hingga Rp 15 miliar.
Dengan kondisi tersebut, keuangan Perumda sudah tidak memungkinkan untuk mengeluarkan modal sebesar itu.
“Untuk pembangunan sebenarnya kami serahkan ke pemerintah. Tetapi karena dewan menginginkan pembiayaan dari Perumda, kami masih menunggu instruksi Pak Wali,” kata Gus Kowi, sapaan Ida Bagus Kompyang Wiranata.
Saat ini pihaknya mengaku memiliki dana sebesar Rp 5 miliar. Dana itu disiagakan jika nanti Wali Kota selaku pemegang KPM menginginkan setengah dari biaya perehaban berasal Perumda Pasar.
Akan tetapi, kata Gus Kowi, selama menunggu instruksi, pihaknya sudah melakukan proses pembuatan Detail Engineering Design (DED).
“Setelah itu, hitung-hitungan riil dana yang dibutuhkan baru akan terlihat. Kalau di perubahan, selesai DED-nya, kemungkinan tahun 2023, dan saat itu bisa mulai dilakukan perehaban,” katanya.
Ia mengatakan, setelah perehaban akan ada perubahan beberapa fungsi dari pertokoan ini.
Lantai satu gedung akan dibuat los menyerupai food court. Di sana nanti akan ditampung stan makanan dan minuman khusus untuk kawula muda. Di kompleks pertokoan yang luasnya sekitar 20 are tersebut juga akan disediakan ruang untukj seniman, terutama musisi yang ingin tampil di tempat tersebut.
Sedangkan di lantai tiga kemungkinan akan disediakan untuk perkantoran atau pedagang yang berjualan seperti toko handphone atau kantor akuntan.
Perumda, kata Gus Kowi, mengenai peruntukan tersebut masih akan melewati proses kajian lebih lanjut.(sup)
