Polisi Tembak Polisi

Alibi Soal Kasus Brigadir J Terus Berubah, Kamaruddin Sarankan Irjen Ferdy Sambo Merenung dan Tobat

Kamaruddin Simanjuntak menyarankan Irjen Ferdy Sambo untuk merenung dan bertobat karena alibinya yang terus berubah terkait Kasus Brigadir J.

Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUNJAMBI.COM/DANANG NOPRIANTO
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak - Kamaruddin Simanjuntak menyarankan Irjen Ferdy Sambo untuk merenung dan bertobat karena alibinya yang terus berubah terkait Kasus Brigadir J. 

Kamaruddin mengatakan, Ferdy Sambo mengubah alibinya karena merasa sudah terpojok.

"Itu karena dia sudah terpojok, sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Karena sudah terang benderang dia ada di lokasi, tidak benar dia tes PCR. Maka dia ciptakan lagi alibi-alibi lainnya yang lebih konyol," ujarnya.

Kamaruddin pun menyarankan Sambo agar merenung dan bertobat.

Baca juga: HUKUMAN, Istilah Yang Digunakan Ferdy Sambo Untuk Kasus Eksekusi Brigadir J, Akui Rancang Skenario

Dengan demikian, ungkap Kamaruddin, Sambo tidak  terus berbohong.

Komnas HAM ungkap pemeriksaan terhadap Ferdy Sambo

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, ketika skenario Ferdy Sambo ini dijabarkan, seperti sebuah judul film aksi yang penuh intrik.

Selain sebagai penulis skenario, rupanya Ferdy Sambo pun bertindak sebagai sutradara.

Mantan Kadiv Propam Polri ini mengarahkan para tersangka yang terlibat, seperti Putri Candrawathi, Bharada E, Brigadir RR hingga KM untuk melakukan adegan yang dimintanya.

Saat diperiksa Komnas HAM, Ferdy Sambo mengaku selain menjadi otak pembunuhan Brigadir J, ia juga sebagai pembuat skenario.

Skenario dan rancangan yang dibuatnya ini pun berlaku untuk para pemain yang kini menjadi tersangka.

Para pemain ini diminta untuk melakukan adegan per adegan sesuai yang dibuat Ferdy Sambo,

"Untuk saudara FS ( Ferdy Sambo) ini, dia pada pokoknya sudah mengakui 2 hal. Pertama, dia mengakui kalau dialah otak pembunuhan atau penembakan saudara Yoshua. Kedua, dia juga mengkondisikan supaya orang-orang yang menjadi saksi kunci itu memberikan keterangan sebagaimana skenario yang dibuat," papar Ketua Komnas HAM, Achmad Taufan Damanik, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Narasi, Minggu 21 Agustus 2022.

Baca juga: Tak Hanya Bharada E, Kini LPSK Evakuasi Keluarga Eliezer Dari Sulawesi Utara Ke Tempat Lebih Aman

Skenario yang dibuat Ferdy Sambo ini adalah adanya pelecehan seksual pada Putri Candrawathi hingga sebabkan adanya tembak menembak antara Bharada E dan Brigadir J yang menewaskan Brigadir J.

Untuk membuat skenario itu seolah asli tanpa rekayasa, rupaya Ferdy Sambo sudah menyiapkan segala alat pendukung, mulai dari pengkondisian CCTV hingga senjata yang digunakan.

"Yaitu skenario seolah-olah ada tindakan pelecehan seksual di rumah Duren Tiga, yang dilakukan saudara Yosua terhadap istrinya. Setelah itu terjadi tembak menembak antara Yosua dengan Richard atau Bharada E. Itu diakuinya sebagai rancangan dia dan setelah itu, semua dia siapkan alat pendukungnya," ungkap Achmad Taufan Damanik.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved