Polisi Tembak Polisi

Pengacara Brigadir J Ungakap Cara Ajudan D Hasut Sambo: Sebut Brigadir J Pakai parfum Sama Kayak Ibu

Pengacara Brigadir J mengungkapkan cara Ajudan berinisial D menghasut Irjen Ferdy Sambo dan sang istri Putri Candrawathi.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUNJAMBI.COM/DANANG NOPRIANTO
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Kamaruddin Simanjutak menyebutkan ajudan berinisial D sering menghasut Ferdy Sambo dan mendesak agar dijadikan tersangka dalam kasus Brigadir J. 

Rapat rencana pembunuhan Brigadir J tersebut digelar di Rumah Pribadi Ferdy Sambo di Jalang Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan sekitar500 meter dari Rumah Dinas TKP Kasus Brigadir J.

"Jadi memang, ada proses waktu di lantai 3, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," ucap Ronny Talapessy dikutip dari YouTube TV One.

Baca juga: Sambo Lakukan Ini Sebelum Habisi Brigadir J, Penasihat Kapolri Sebut Ada Penumpang Gelap, Siapa?

Putri Candrawathi (PC) dan rombongan ajudan termasuk sopir Kuat Maruf baru pulang dari Magelang.

Rapat, menurut Ronny berlangsung sangat singkat bagi Bharada E.

Ronny menyebut kliennya tanpa motif.

Dalam hal rapat persiapan eksekusi Brigadir J itu, Bharada E hanya menerima perintah eksekusi. Ia tidak ikut dalam perbincangan perencanaannya.

Di dalam ruangan di lantai tiga itu ada Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dan Bripka Ricky Rizal (RR), sesama ajudan seperti Bharada E.

Brigadir J Terbukti Tak Lakukan Pelecehan, Putri Candrawathi Bisa Dijerat Pidana Laporan Palsu
Brigadir J Terbukti Tak Lakukan Pelecehan, Putri Candrawathi Bisa Dijerat Pidana Laporan Palsu (Istimewa)

"Jadi perlu saya sampaikan, klien saya tidak berbicara, tetapi klien saya melihat bahwa ibu PC itu ada di ruangan lantai 3. Jadi pertemuannya itu Ibu PC, Pak FS, kemudian saudara RR. Kemudian yang terakhir dipanggil adalah Bharada E ini. Yang panggil itu saudara RR," ujar Ronny.

Bharada E tidak mengetahui banyak perangai kedua bosnya itu.

Namun dalam situasi pembahasan ekesekusi Brigadir J, ia melihat Putri Candrawathi menangis.

Sedangkan Ferdy Sambo dalam keadaan marah.

"Klien saya menyampaikan bahwa waktu kejadian itu Ibu PC dalam keadaan menangis. Kemudian Bapak FS ini dalam keadaan marah. Nanti detailnya, ini kan nanti menjadi pembelaan di pengadilan," beber Ronny.

Seperti diketahui, yang terjadi setelahnya adalah Brigadir J benar-benar dieksekusi di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, jakarta Selatan, yang jaraknya sekira 500 meter dari Saguling III.

Bharada E melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor.

Baca juga: NASIB 4 Anak Ferdy Sambo, KPAI Nilai Negara Harus Melindungi, Pengacara Brigadir J Siap Adopsi

Hampir satu tahun dinas bersama sebagai ajudan, Bharada E meletuskan beberapa tembakan ke Brigadir J.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved