Berita Badung
Pusat Minta Bali Nol Kasus PMK , Tapi Pengawasan Lalulalang Mobil Pengangkut Sapi Masih Rendah
Pengawasan lalulalang mobil pengangkut hewan penular virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di kabupaten Badung sepertinya cukup lemah. Pasalnya beberapa
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Marianus Seran

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pengawasan lalulalang mobil pengangkut hewan penular virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di kabupaten Badung sepertinya cukup lemah.
Pasalnya beberapa kali mobil mengangkut sapi di Badung tanpa dilakukan pemeriksaan.
Padahal pemerintah pusat menginginkan Bali tidak ada kasus PMK atau nol kasus. Kendati demikian adanya pengangkutan sapi yang secara bebas akan berpotensi menimbulkan kasus baru.
Kadis Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Badung, Wayan Wijana yang dikonfirmasi Kamis 25 Agustus 2022 mengakui jika pengawasan terhadap lalulalang pengangkutan sapi ada di ranah kepolisian.
Pasalnya aparat kepolisian yang masuk pada tim Satgas PMK dengan tugas melakukan pengawasan.
Baca juga: Pekan Depan Pasar Hewan dan Pengiriman Ternak Babi Keluar Bali Beroperasi, Simak Selengkapnya
"Untuk pengawasan lebih baik ke aparat kepolisian khusunya polres Badung," katanya.
Sementara Kapolres Badung Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes yang dikonfirmasi terpisah tidak menjelaskan secara detail pengawasan yang dilakukan.
Bahkan pihaknya mengaku sudah bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan penanggulangan PMK.
"Kita sudah bekerjasama dengan instansi terkait tentang PMK ini.
Bahkan aparat kepolisian khususnya Bhabinkamtibmas selalu mendampingi satgas PMK di lapangan," bebernya.
Pendampingan katanya saat melakukan vaksinasi PMK termasuk juga mengimbau peternak-peternak yang ada wilayah masing-masing.
Baca juga: Destinasi Wisata Indonesia, 11 Rekomendasi Panorama Indah yang Wajib Masuk List Liburan Kamu
Hanya saja saat ditanya mengenai banyaknya ditemukan mobil mengangkut sapi lalulalang di Badung, pihaknya tidak enggan berkomentar lebih lanjut.
Mengingat seluruh bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polres Badung sudah dikerahkan, termasuk sempat melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa peternak dan pasar hewan Beringkit.
Disisi lain, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian Republik Indonesia Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc menginginkan Bali nol kasus PMK.
Pasalnya di Bali akan ada kegiatan besar yakni G20. Kendati demikian satgas PMK di Bali khususnya Badung diminta untuk terus melakukan penanggulangan PMK.
"Kita menginginkan Bali kasus PMK tidak ada atau nol kasus. Jadi jika ada yang terkena, saya minta dilakukan pemotongan bersyarat.karena virus cepat menyebar. Jangan sampai virus menyebar baru di potong," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, sejauh ini Bali memang belum ada tercatat kasus PMK setelah dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 556 ekor sapi.
Kendati demikian pihaknya meminta kepada BPBD provinsi Bali, Satgas Kabupaten atau Kota serta TNI Polri untuk memaksimalkan pengawasan hewan penular PMK.
"Jadi yang dilakukan pemotongan bersyarat, tetap akan diberikan dana ganti rugi, setelah berkasnya lengkap," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya menghimbau agar para peternak langsung melaporkan jika Sapinya atau hewan ternaknya terkena Virus PMK. Selain itu, Bali juga akan menjadi prioritas vaksinasi PMK.
Bahkan pemerintah pusat menyiapkan 20 juta dosis vaksin PMK untuk semua hewan penular PMK di Bali. (*)