Berita Denpasar
Usaha Menjanjikan dari Kompos, Dalam Sebulan Omzet Urban Compost Bali Minimal Rp50 Juta
Usaha ini adalah penyedia jasa pembuatan kompos untuk rumah tangga maupun restoran dengan omzet minimal Rp50 jtua per bulan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sampah hingga kini masih menjadi masalah di Bali.
Bahkan sampah yang sudah terpilah di tingkat rumah tangga, saat dibuang ke TPS maupun ke TPA akan bercampur kembali.
Beranjak dari hal ini, maka timbullah niatan dari seorang alumni Biologi Universitas Udayana Bali untuk membuat usaha dalam hal pembuatan kompos.
Baca juga: Olah 20 Ton Sampah per Hari, TPST Mengwi di Badung Bisa Hasilkan 1.500 Kg Pupuk Kompos
Sosok ini adalah Buya Istiqlal yang bergerak bersama rekan-rekannya membuat usaha bernama Urban Compost by Urban Biologist Bali yang bermarkas di Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung.
Usaha ini adalah penyedia jasa pembuatan kompos untuk rumah tangga maupun restoran.
Berdiri sejak Juni 2019, hingga Juli 2022 ini sudah menghasilkan 85 ton kompos.
“Itu baru yang sudah jadi. Ada juga yang masih dalam proses. Dengan begitu kami sudah mengolah 5.400 meter kubik sampah organik,” kata Buya yang diwawancarai dalam Festival PlastikDetox Minim Plastik yang digelar di Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali-Nusa Tenggara, Minggu 28 Agustus 2022.
Baca juga: TPST Mengwitani Bali Manfaatkan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos, Warga Bisa Dapat Secara Gratis
Buya mengatakan, setiap bulan rata-rata menghasilkan sebanyak 4 ton kompos yang kemudian dikembalikan kepada pelanggan maupun disumbangkan kepada petani di kawasan Sibang dan Canggu.
Dan hingga saat ini, Urban Compost telah memiliki 600 pelanggan rumah tangga dan 80 rumah makan ataupun restoran.