MotoGP
Honda Krisis, Mantan Rider MotoGP 90an Ini Berikan Saran Untuk Pabrikkan Asal Jepang
Carlos Cecha yang pernah mengemban juara dunia satu kali, memberikan tanggapan terkait Honda yang tidak hanya merombak pembalap saja.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kabar MotoGP hari ini, Carlos Cecha yang merupakan mantan rider Honda ditahun 1990 an ini menanggapi masalah yang dihadapi pabrikan asal Jepang tersebut.
Carlos Cecha yang pernah mengemban juara dunia satu kali, memberikan tanggapan terkait Honda yang tidak hanya merombak pembalap saja.
Ia melihat Honda saat ini mengalami krisis usai ditinggal Marc Marquez.
Baca juga: MotoGP Mulai Kehilangan Daya Tarik, Kalah Pamor Dengan Formula 1
Sebelum ditinggal Marc Marquez, Honda sebelumnya mendominasi kejuaraan dengan gelar tiga mahkota dan 12 kemenangan dari 19 seri dimana semuanya diraih oleh Marc Marquez.
Namun kini tanpa ada Marc Marquez, Honda merana karena risiko dari strategi one man show mereka.
Kembalinya Marc Marquez bahkan dinilai tak banyak membantu.
Tiga kemenangan Si Semut dari Cervera pada musim lalu hanya memberi optimisme sesaat bagi pabrikan tersukses pada MotoGP tersebut.
Ekspektasi menantang gelar juara tidak terwujud ketika sang juara dunia delapan kali menyebut posisi keenam sebagai target realistis setelah beberapa seri.
Di sisi lain, penunggang Honda RC213V lainnya tak bisa berbuat banyak.
Baca juga: Maverick Vinales Akhirnya Merasa Kecewa Usai Balapan di MotoGP Austria 2022
Sampai sekarang Marquez masih menjadi pembalap Honda terbaik di klasemen walau melewatkan tujuh balapan dari 13 seri.
Honda pun menduduki posisi paling buncit dalam klasemen konstruktor MotoGP 2022 dengan 90 poin setelah hanya mendapat satu hasil podium dan tanpa kemenangan.
Honda bukannya diam.
Revolusi besar-besaran mereka siapkan untuk bangkit pada musim 2023.