Persib
ALASAN Persib Bandung Jadi Tim Paling Banyak Kebobolan Hingga Pekan Ketujuh, 7 Laga 18 Kebobolan
Inilah alasan mengapa Persib Bandung jadi Tim Paling Banyak Kebobolan hingga pekan ketujuh BRI LIGA 1 2022/2023, dari 7 Laga Persib alami 18 Kebobolan
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
ALASAN Persib Bandung Jadi Tim Paling Banyak Kebobolan Hingga Pekan Ketujuh, 7 Laga 18 Kebobolan
TRIBUN-BALI.COM - Bobotoh wajib tahu, inilah alasan Persib Bandung yang musim lalu jadi tim paling sedikit kebobolan namun musim ini menjadi tim yang paling banyak kebobolan di kompetisi Liga 1 2022-2023.
Performa lini pertahanan Persib Bandung tengah menjadi sorotan karena terus kebobolah dengan jumlah besar.
Sebelumnya, Persib Bandung mengalami kekalahan memalukan saat bertandang ke markas PSM Makassar, Senin 29 Agustus 2022 lalu di Stadion BJ Habibie, Parepare.
PSM berhasil mengalahkan Persib dalam laga pekan ketujuh BRI Liga 1 2022/2023 dengan skor 5-1.
Dilansir dari situs resmi PT LIB, kekalahan tersebut buat Persib tercatat sebagai tim dengan pertahanan terburuk di Liga 1.
Dari tujuh pertandingan mereka kebobolan 18 kali.
Disusul Rans Nusantara FC 17 kali.
Padahal Persib merupakan tim dengan pertahanan terbaik musim lalu dengan kebobolan 22 gol dari 34 laga.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono angkat bicara soal raihan buruk timnya di awal kompetisi tahun ini.
Baca juga: KATA Achmad Jufriyanto Usai Persib Dilumat PSM Makassar, Minta Ini ke Semua Pemain Maung Bandung
Manajemen Persib menyatakan kekecewaan, namun di sisi lain harus mengerti dengan badai cedera yang dialami pemainnya.
Persib harus kehilangan Teja Paku Alam, Victor Igbonefo, Nick Kuipers, dan Henhen Herdiana karena sakit dan cedera yang dialami.
Saat salah satu dari mereka pulih, butuh waktu untuk mengejar ketinggalan fisik.
“Hasil (PSM vs Persib) tidak kami harapkan, kami sangat kecewa. Tahun lalu tingkat kebobolan paling sedikit (dengan materi pemain sama) dengan persiapan yang berbeda,” kata Teddy.
“Musim ini faktor cedera pemain buat persiapan kurang maksimal. Kondisi badan drop untuk mengejar ketinggalan fisik perlu proses mengembalikannya, secara teknis harus kita mengerti,” bebernya menambahkan.