Kabar Gianyar
Meski Bau dan Berbuih, DLH Gianyar Belum Nyatakan Selokan Tercemar
DLH Gianyar mengecek sejumlah selokan di Kelurahan Beng dan Kelurahan Gianyar, yang airnya berbau busuk dan berbuih, namun belum dinyatakan tercemar.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, Bali telah turun ke lapangan, untuk mengecek sejumlah selokan di Kelurahan Beng dan Kelurahan Gianyar, yang airnya berbau busuk dan berbuih.
Meski demikianz DLH Gianyar menegaskan pihaknya belum mengatakan selokan tersebut tercemar. Sebab terlebih dahulu harus dilakukan test ukur.
Kepala DLH Gianyar, Ni Made Mirnawati, Rabu 31 Agustus 2022 mengatakan, pihaknya telah turun ke lapangan mengecek selokan-selokan yang airnya diduga tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Namun, meski fakta di lapangan secara nyata memperlihatkan air berbuih, hitam pekat dan berbau menyengat.
DLH Gianyar belum bisa memastikan itu pencemaran lingkungan. Sebab harus dilakukan pengukuran terkait objek yang dikatakan tercemar.
"Kemarin langsung kita cek. Untuk dikatakan pencemaran, perlu dilakukan pengukuran atas obyek yang diduga tercemar sesuai dengan baku mutu ditentukan, sehingga limbah tersebut tergolong sudah pencemaran atau masih dalam batas toleransi," ujar Mirnawati.
Meskin belum berani memastikan pencemaran tersebut sebelum adanya bukti pengukuran.
Pihaknya tetap melakukan kordinasi dengan pihak kelurahan dan lingkungan setempat untuk sama-sama mengingatkan masyarakat.
Sebab bagaimanapun, kondisi lingkungan di sana tidak nyaman, karena baunya menyengat.
Baca juga: Cuaca Bali Hari Ini 1 September 2022, Bali Masih Diguyur Hujan, Bangli Berkabut
Hal tersebut pun dapat menjadi sumber penyakit pernapasan dan penyakit lainnya.
"Walaupun demikian kita akan tetap melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan dan lingkungan untuk mengingatkan masyarakat ataupun pelaku usaha untuk melakukan pengelolaan limbah rumah tangga atau usaha sebelum dibuang ke media lingkungan," tandasnya.
Lalu, jika hal tersebut terbukti pencemaran lingkungan, apakah pihaknya akan bertindak tegas?
Mirna mengatakan, pihaknya tentu bisa melakukan hal tersebut. Namun demikian, pihaknya terlebih dahulu akan mengutamakan edukasi humanis.
"Nggih kita lakukan edukasi atau bina dumun masyarakatnya," ujarnya.
Terkait apakah pihaknya memiliki program dalam mengatasi pencemaran lingkungan di luar program rutin, Mirna mengatakan ada.
Dimana dalam hal ini, pihaknya rutin melakukan edukasi ke masyarakat.
"Di luar program rutin, kita tetap melakukan kegiatan edukasi ke masyarakat dan kegiatan lainnya terkait kebersihan lingkungan hidup," jelasnya. (*)