Polisi Tembak Polisi
LPSK Sebut Dapat Infomarsi Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J dari Bharada E: Ini Harus Diselamatkan
LPSK sebut telah mendapat infomasi soal motif pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo dari Bharada E.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - LPSK Sebut Dapat Infomarsi Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J dari Bharada E: Ini Harus Diselamatkan.
LPSK Sebut Dapat Infomarsi Soal Motif Ferdy Sambo Habisi Brigadir J, Hasto: Bharada E Sampaikan.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan telah memiliki infomarsi penting soal motif pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat oleh Ferdy Sambo.
Infomarsi tersebut, menurut LPSK digali dari tersangku pelaku penembakan Brigadir J yakni, Bharada E.
Sebagai infomarsi, mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo bersama Bharada E telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Tidak hanya mereka, Bareskrim Polri pun turut menetapkan tiga tersangka lainnya yakni, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR dan Kuat Maruf.
Lebih lanjut, ketua LPSK Hasto Atmojo menyebut jika pihaknya mendapatkan informasi tersebut saat melakukan proses asesmes pengajuan Bharada E sebagai Justice Collaborator.
"Bharada E sudah menyampaikan motif ke LPSK. Itu didapat saat proses asesmen JC (justice collaborator)," kata Hasto saat dihubungi, Minggu 4 September 2022.
Baca juga: Tolak Jadi pengacara Brigadir J Maupun Ferdy Sambo, Hotman Paris Sebut Ada Alasan Kuat
Hasto menambahkan, meski banyak menerima keterangan terkait motif pembunuhan itu, LPSK tidak berwenang untuk mengungkap hal itu kepada publik.
Sebab, untuk motif menjadi hak dan wewenang kepolisian untuk mempublikasikan.
"Iya ada beberapa keterangan terkait motif Bharada E. Tapi itu sebaiknya tidak buka, biar itu ranah Kepolisian," ungkapnya.
Hasto menambahkan, peran Bharada E sebagai justice collaborator dinilai sangatlah penting untuk segera mengungkap motif pembunuhan Brigadir J.
Untuk itu, keterangan yang disampaikan Bharada E berimbas pada terbantahkannya skenario yang dibuat Ferdy Sambo yang awalnya peristiwa itu adalah tembak menembak.
"Iya karena keterangan itu sangat kunci berkat kesaksian dia. Karena itu lah semua skenario berantakan," ujar dia.

Untuk menjaga keterangan tetap dalam koridor kesaksian hukum, LPSK berkomitmen mendampingi Bharada E agar pernyataan-pernyataan tidak berubah.
Bahkan, LPSK akan terus mengawal Elizier sampai nanti proses persidangan dimulai.
"Ini yang harus kita selamatkan keterangan-keterangan Bharada E ini diharapkan sampai akhir persidangan konsisten nggak? Jujur tetap. Kami akan terus dampingi," kata Hasto.
Aktivits Permpuaan Duga Isu Pemerkosaan di Magelang Bagian dari Skenario
Aktivis perempuan Irma Hutabarat menilai, dugaan perkosaan oleh Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada istri mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang tidak masuk akal.
Menurut Irma, dugaan bahwa Brigadir Yosua memerkosa Putri mengabaikan relasi kuasa yang ada bahwa Putri telah dianggap sebagai ibu di rumah Sambo.
“Tidak masuk akal, baik dari sisi relasi kuasa maupun karakter Yosua yang kerap dilupakan,” kata Irma saat dihubungi Kompas.com, Minggu 4 September 2022
Baca juga: Pengacara Brigadir J Heran Komnas HAM Kembali Munculkan Isu Pelecehan Istri Ferdy Sambo: Ada Bukti?
Irma menduga, perkosaan yang terjadi di Magelang merupakan bagian dari rekayasa dan pengalihan isu kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua di rumah dinas Sambo.
Sosok yang menginisiasi aksi 3.000 lilin untuk Brigadir Yosua ini juga mempertanyakan keterangan yang diberikan oleh Putri karena berubah-ubah dan diduga bohong.
Di sisi lain, menurut Irma, Sambo dan istrinya sama-sama leluasa membuat skenario dan rekayasa.
“Jelas kan, Sambo dan PC (Putri Candrawathi) bisa bebas merekayasa skenario dan menjalankan pengalihan isu karena (Putri) tak ditahan,” ujar Irma.

Irma juga mempertanyakan sikap Putri yang mengirimkan foto Brigadir Yosua tengah menyetrika pakaian ke adiknya yang bernama Reza.
Menurut dia, dalam adat Batak, sosok perempuan dimuliakan. Di sisi lain, Yosua telah menganggap Putri sebagai ibu.
Yosua juga sudah berniat berhenti menjadi ajudan dan akan menikah dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak pada 2023.
“Masuk akal enggak? Itu (mengirim foto ke adik Yosua) memperjelas betapa mustahilnya perkosaan itu,” ujar Irma.
Beberapa fakta ini, kata Irma, justru tidak cocok dengan dugaan perkosaan di Magelang, sehari sebelum Yosua dibunuh di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Selain itu, menurut dia, kondisi mental Putri juga mesti diperiksa.
“Yang mati itu Yosua, jelas korban. Sekarang mau dibalik supaya PC sebagai korban,” ujar Irma.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kantongi Informasi Soal Motif Pembunuhan Brigadir J, LPSK Sebut Bharada E Beri Banyak Fakta Penting dan di Kompas.com dengan judul Irma Hutabarat: Tak Masuk Akal Putri Diperkosa, dari Sisi Relasi Kuasa maupun Karakter Brigadir J.