AC Milan
AC Milan Semakin Solid Tanpa Franck Kessie, Stefano Pioli Mulai Digemari di Liga Italia
Mantan pemain yang berposisi sebagai Gelandang ini mulai tergantikan dengan beberapa pilar AC Milan yang sudah bergabung.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kabar AC Milan, mantan pemain AC Milan yang berlabuh ke Barcelona FC, Franck Kessie mulai dilupakan.
Mantan pemain yang berposisi sebagai Gelandang ini mulai tergantikan dengan beberapa pilar AC Milan yang sudah bergabung.
Bahkan tanpa kehadiran pemain tersebut, AC Milan kini berhasil memetik kemengan hingga pekan ke lima Liga Italia.
Baca juga: AC Milan Kutuk Keras Nyanyian Anti-Semit Inter Milan Saat Derby della Madonnina
Solidnya skuad AC Milan bahkan membuktikan betapa kuatnya permainan racikan Stefano Pioli.
Buktinya, AC Milan belum pernah kalah hingga pekan kelima Liga Italia.
Rossoneri menang tiga kali, dua kali imbang, dan sekali imbang.
Hingga pekan kelima, AC Milan menempati poisi kedua klasemen Liga Italia.
Mereka berhasil mengumpulkan 11 angka dan berada di bawah Napoli.
Baca juga: Ini Deretan Nama Skuad AC Milan Musim Ini, Setidaknya Ada 30 Pemain
Pelatih AC Milan Stefano Pioli telah memiliki duet Sandro Tonali dan Ismael Bennacer.
Mereka berdua menjadi pengatur serangan dan AC Milan seperti tak pernah merasa kehilangan Franck Kessie.
Mereka berdua bahu membahu menjadi tumpuan di lini tengah Rossoneri, baik saat dipasangkan, ataupun bermain bergantian mengawal lini tengah Rossoneri.
Keduanya selalu mampu menampilkan permainan yang mengesankan.
Banyak yang menyebut Tonali merupakan titisan Andrea Pirlo, dari posisi, cara bermain dan gaya rambutnya yang memang 11 12 dengan Pirlo.
Nyatanya, kemiripan tersebut bukan sekadar omongan belaka, dari segi kemampuan, Tonali punya kans untuk menjadi salah satu gelandang komplet yang dimiliki Milan.
Visi bermainnya sangat baik, ia juga memiliki kemampuan passing dan dribel yang mumpuni.
Kemampuan passing dan dribel Tonali membuat aliran bola di lini tengah menjadi lebih encer.
Tonali dapat membantu Milan keluar dari pressing lawan ketika menerima bola di kedalaman.
Sejauh ini, Tonali sebagai gelandang memiliki akurasi passing yang apik, yakni ada di angka 87.6 persen.
Tak cuma itu, progresi umpan lambungnya juga mentereng yaitu di angka 15.11, ia hanya kalah dari gelandang Inter Milan, Marcelo Brozovic.
Kemampuan bertahan dan etos kerja Tonali juga sepantasnya mendapatkan pujian, ia menjadi penghalau serangan lawan dari lini tengah.
Pioli yang sering bermain pragmatis bagi mengandalkan kinerga gelandangnya dalam urusan bertahan.
Catatan pressures Tonali berada di angka 19.12 per pertandingan, sedangkan catatan blocks eks pemain Brescia ini berada di angka 2.14 per pertandingan.
Tonali begitu ngotot dalam bermain, ia tak pernah berhenti berlari untuk mengalirkan bola dari tengah, sang pemain juga tak lupa akan tugasnya membantu Milan dalam bertahan.
“Jika bisa memiliki kemampuan para legenda, aku akan jadi pemain yang sempurna. Kupikir aku punya kesamaan dengan Pirlo,”
“Namun, aku pun selalu ngotot dalam bermain. Jadi, aku juga punya sedikit Gattuso dalam diriku,” kata Tonali dilansir Football Italia.
Pioli memang pantas semringah, kedalaman skuat Milan di lini tengah tak perlu diragukan lagi, ia juga memiliki satu regista handal untuk mendongkrak efisiensi skema yang diusungnya.
Baca juga: Rafael Leao, Kembali Mendapatkan Tawaran Chelsea, AC Milan Sediakan Kontrak Baru
Keserbabisaan Ismael Bennacer
Ismael Bennacer adalah jawaban saat Milan membutuhkan keseimbangan dan kreatifitas permainan.
Pemain berdarah Aljazair tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.
Bennacer di Milan bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.
Pass completion sang pemain berada di angka 86 persen per pertandingan, kemampuan dribelnya juga mengesankan, dribbles completed pemain berusia 24 tahun tersebut berada di angka 2.02 per pertandingannya.
Dengan atribut semegah itu membuat Bennacer bermain begitu ofensif, ia juga sering dimainkan Pioli untuk menjadi playmaker yang mendongkrak lini depan Milan saat mengalami kebuntuan.
Bahkan, kehebatan Bennacer juga pernah mendapatkan pujian dari Cristiano Ronaldo saat keduanya masih bermain untuk Empoli dan Juventus.
“Saya sangat kagum dengan pemain Empoli yang bernomor punggung 10 (Bennacer), dia bisa menjadi seorang pemenang di masa depan,” kata kapten Timnas Portugal tersebut dilansir Football Italia.
Apa yang dilontarkan Ronaldo dua tahun lalu pun perlahan mampu dibuktikan Bennacer, mentalitas bertandingan dan kontribusinya untuk AC Milan terus memberikan hasil positif untuk Rossoneri.
Ya, Ismael Bennacer dan Sandro Tonali adalah jawaban ketika AC Milan membutuhkan kreativitas serta keseimbangan di lini tengah.
Dalam skema 4-2-3-1 yang dipakai Pioli, Bennacer dan Tonali harus saling terhubung, lewat kemampuan bertahan dan menyerang yang baik dari keduanya, Ac Milan seharusnya mampu melakukan transisi bertahan ke menyerang dengan baik.
Tak hanya itu, pergerakan dan penempatan posisi Bennacer dan Tonali dapat membuat Rossoneri memiliki banyak opsi saat membangun serangan dari belakang.
Keduanya dapat membuka jalur umpan dan memudahkan para pemain bertahan Milan untuk melakukan passing dari kaki ke kaki.
Bennacer dan Tonali juga mampu membuat serangan Milan lebih bervariasi dan agresif.
Keduanya memiliki visi bermain dan dribel yang mumpuni untuk merusak sistem pertahanan lawan.
Di saat Franck Kessie kesulitan mendapatkan menit bermain bersama klub barunya, Barcelona.
Tonali dan Bennacer sukses membuat AC Milan dengan cepat move on darinya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul AC Milan Sudah Melupakan Franck Kessie, Stefano Pioli Semringah Punya Penggantinya, https://jabar.tribunnews.com/2022/09/05/ac-milan-sudah-melupakan-franck-kessie-stefano-pioli-semringah-punya-penggantianya?page=all