MotoGP
Duo Ducati Saling Serang Di MotoGP San Marino, Menarik Bagi Penggemar Tapi Tidak Dengan Boss
Bahkan kedua pembalap yang sama-sama menunggangi motor Ducati ini, akan membuat keseruan pada MotoGP kali ini, namun ada juga yang tidak suka dengan b
Di luar lintasan, bukan penonton saja yang menahan napas tetapi juga kru tim dari kedua pembalap.
Namun, reaksi kurang senang ditunjukkan CEO Ducati, Claudio Domenicali.
Domenicalli menyebut manuver Bastianini di Tikungan 4 tidak perlu karena berisiko menyebabkan insiden yang membuat kedua pembalap merugi.
“Kami sudah berbicara dengan pembalap-pembalap kami dan mereka paham agar jangan terlalu agresif dengan satu sama lain,” ujar Domenicali, dilansir dari Corsedimoto.
“Saya pikir Enea bertindak bagus sampai lap terakhir, kemudian pengereman pada lap terakhir seharusnya bisa disimpan karena dia mengambil risiko terlalu besar, kami tidak menyukainya.”
Ducati memang punya pengalaman buruk ketika kedua pembalap “saling tembak”.
Pada MotoGP Argentina musim 2016, podium ganda yang sudah di depan mata sirna ketika upaya Andrea Iannone menyalip Andrea Dovizioso membuat keduanya terseret di gravel.
Dua tahun berselang di Jerez, Spanyol, giliran Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo yang terjatuh dalam benturan bersama Dani Pedrosa (Repsol Honda) ketika memperebutkan posisi kedua.
Baca juga: Luca Marini Hampir Naik Podium di MotoGP San Marino, Marini: Ini Hasil Bagus
Sekarang sudah 15 tahun sejak gelar terakhir mereka pada MotoGP, Ducati tidak ingin mimpi menjadi juara lagi hancur karena kesalahan sendiri.
General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, berpesan agar penunggang Ducati lain tidak mengganggu Bagnaia, harapan tersisa mereka dalam persaingan.
“Saya terus melihatnya (peluang mencuri gelar dari Fabio Quartararo), tetapi kami tidak bisa mengandalkan kekuatan kami sendiri,” kata Dall'Igna kepada La Gazzettta dello Sport.
“Kami perlu menciptakan situasi khusus, tetapi dengan melihat sumber daya di dalam tim kami, kami harus melakukannya dengan cara terbaik.”
“Kami sudah bisa bilang bahwa tidak ada satupun yang boleh mengganggu Pecco, rasanya bodoh jika pembalap Ducati menganggunya tanpa alasan.”