Berita Denpasar

Kasus Gigi Berlubang pada Anak di Denpasar di Bawah 50 % , Sekretaris PDGI: Kebanyakan Gigi Geraham

Kasus Gigi Berlubang pada Anak di Denpasar di Bawah 50 Persen, Sekretaris PDGI: Kebanyakan Gigi Geraham

Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Pelaksanaan sikat gigi massal untuk memperingati HKGN di Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kasus gigi berlubang pada anak selama ini dianggap masalah sepele oleh orang tua.

Orang tua mengira jika gigi tersebut berlubang akan bisa tumbuh lagi setelah gigi tersebut tanggal.

Akan tetapi gigi berlubang pada anak adalah masalah serius.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris PDGI Denpasar, drg. I Wayan Agus Wirya Pratama saat diwawancarai dalam memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) tahun 2022 di Denpasar, Selasa 12 September 2022.

Pelaksanaan sikat gigi massal untuk memperingati HKGN di Denpasar
Pelaksanaan sikat gigi massal untuk memperingati HKGN di Denpasar (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)

Agus Wirya mengatakan kebanyakan gigi berlubang terjadi pada awal tumbuhnya gigi geraham permanen pertama atau usia 6 tahun.

“Gigi tersebut harus dijaga, tapi orang tua mengira gigi itu akan tumbuh lagi. Kalau gigi itu hilang pada usia 10 – 15 tahun maka harus menggunakan gigi palsu sampai dewasa,” katanya.

Untuk di Denpasar sendiri, kasus gigi berlubang pada anak rata-rata di bawah 50 persen.

Data ini didapat dari beberapa Puskesmas di Kota Denpasar, akan tetapi angka ini bersifat fluktuatif

“Paling banyak kasus gigi berlubang pada geraham permanen pertama,” katanya.

Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) tahun 2022 Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Denpasar menggelar kegiatan sikat gigi massal.

Kegiatan ini digelar pada Senin, 12 September 2022 dengan melibatkan 1.000 siswa SD di Denpasar yang digelar di halaman RSGM Saraswati.

Selain sikat gigi, peserta juga diberikan edukasi terkait kesehatan gigi dan tata menyikat gigi yang benar.

Salah seorang peserta sikat gigi, Bagus Dama mengatakan dengan ikut kegiatan ini ia tahu cara sikat gigi yang benar.

“Senang, karena tahu cara sikat gigi yang benar. Kalau di rumah sudah dua kali sikat gigi,” kata siswa kelas II SD Saraswati I Denpasar ini.

Agus Wirya mengatakan HKGN ini dilaksanakan setiap tanggal 12 September.

Kegiatan ini digelar secara nasional dan PDGI Denpasar melaksanakannya bekerjasama dengan RSGM Saraswati Denpasar.

Sebanyak 1.000 siswa SD dilibatkan dalam kegiatan ini yang dibagi ke dalam tiga shift.

Shift pertama untuk 400 siswa, shift kedua 400 siswa dan shift ketiga untuk 200 siswa.

“Selain itu, ada juga lomba video sikat gigi malam bersama keluarga secara nasional,” katanya.

Pihaknya mengatakan, kegiatan sikat gigi masal peringatan HKGN ini baru pertama digelar di Denpasar.

HKGN ini juga menjadi rangkaian awal dari Hari Kesehatan Gigi Nasional yang dirayakan pada November mendatang.

Dari kegiatan ini, pihaknya melihat masih banyak anak yang salah dalam melaksanakan sikat gigi.

Hal ini dikarenakan mereka meniru kegiatan sikat gigi dari orang tua di rumah.

“Padahal sikat gigi anak ada tekniknya agar tidak sampai berlubang. Kalau orang tua kebanyakan, sikat gigi masuk dan disikat acak, tapi pada anak berbeda,” katanya.

Ia mengatakan, gigi berlubang pada anak adalah masalah sepele tapi memiliki dampak serius.

Baca juga: Peringati Hari Kesehatan Gigi Nasional, 1.000 Siswa SD di Denpasar Ikut Sikat Gigi Massal

Bahkan gigi berlubang bisa menjadi salah satu penyebab stunting pada anak karena saat mengunyah makanan tidak sempurna sehingga berdampak pada sistem pencernaan lainnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved