Berita Bali
KECELAKAAN Jalur Tengkorak Bisa Diminimalisir Dengan Tol Gilimanuk-Mengwi
Tol Jagat Kerthi Bali atau Tol Mengwi-Gilimanuk akan jadi alternatif kurangi kecelakaan di jalur tengkorak.
Dengan demikian, warga yang lahannya akan tergusur menjadi lebih tenang.
"Hanya meminta kejelasan saja dulu. Terutama warga yang lahan dan rumahnya terkena jalur tol, mereka sangat berpikir.
Karena jika di atas sudah berproses (peletakan batu pertama), di bawah (masyarakat) harus segera berproses juga.
Intinya ada kejelasan di bawah. Kami harap pemerintah harus segera mempertimbangkannya," tandasnya.
Untuk diketahui, menurut site plan yang terpampang di lokasi, Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini akan menjadi jalur alternatif dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Denpasar.
Pembangunan jalan tol sepanjang 96,84 kilometer ini akan dilaksanakan sebanyak tiga seksi.
Rinciannya, Seksi 1 pada jalur Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 Km, kemudian Seksi 2 pada jalur Pekutatan-Soka dengan panjang 24,3 Km, terakhir seksi 3 pada jalur Soka Mengwi dengan panjang 18,9 Km.
Sementara itu, Pengusaha Angkutan Wisata Bali (Pawiba) menyambut baik pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi, yang peletakan batu pertamanya (ground breaking) dilakukan Sabtu (10/9) lalu.
I Nyoman Sudiarta selaku Ketua Pawiba mengatakan, Minggu (11/9), bahwa keberadaan Tol Gilimanuk-Mengwi akan sangat membantu perjalanan menuju Bali Barat.
Tol Mengwi-Gilimanuk akan menjadi jalan alternatif yang penting, selain jalan utama yang ada selama ini, sehingga membuat perjalanan ke barat lebih lancar.
“Kami sendiri sudah mendapat informasi terkait ground breaking itu. Pada intinya ini bermanfaat sekali, karena membantu mengurangi masalah kemacetan,” kata Sudiarta.
Sudiarta menjelaskan, berdasarkan pengalamannya, perjalanan yang ia lakukan ke Bali Barat biasanya cukup padat.
Sebagai diketahui Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk merupakan jalur utama lintas provinsi.
Oleh karena itu, jalan ini juga dilalui kendaraan besar seperti truk dan bus dari Pulau Jawa atau dari Pulau Lombok.
Ruas jalan tol yang dibangun di pinggir pantai, menurut Sudiarta, tentu menjadi solusi atas kepadatan lalu lintas yang terjadi hingga kini.