Berita Internasional

Peti Jenazah Ratu Elizabeth II Diberangkatkan Menuju London, Akan Dimakamkan 19 September 2022

Peti Jenazah Ratu Elizabeth II sudah diberangkatkan menuju london, penguasa kerjaan Inggris akan dimakamkan secara kenegaraan pada 19 September 2022.

Editor: Putu Kartika Viktriani
SEBASTIEN BOZON / AFP
Penghormatan bunga di Green Park, dekat Istana Buckingham, di London pada 11 September 2022 - Peti Jenazah Ratu Elizabeth II sudah diberangkatkan menuju london, penguasa kerjaan Inggris akan dimakamkan secara kenegaraan pada 19 September 2022. 

Peti Jenazah Ratu Elizabeth II Diberangkatkan Menuju London, Akan Dimakamkan 19 September 2022

TRIBUN-BALI.COM - Jenazah Ratu Elizababeth II sudah berada di dalam peti mati dan sudah memulai perjalanannya yang terakhir, meninggalkan kediaman kerajaan di Balmoral, Skotlandia, tempat Ratu wafat pada Kamis 08 September 2022.

Dilansir dari BBC Indonesia, pada hari Ahad 11 September 2022, jenazah Ratu dibawa dari Balmoral ke ibu kota Skotlandia, Edinburgh.

Di sepanjang rute yang akan dilalui peti jenazah ratu, banyak warga berdiri di sisi jalan untuk menunjukkan belasungkawa dan memberikan penghormatan terakhir.

Perjalanan dari Balmoral menuju Edinburgh memakan waktu sekitar enam jam.

Tampak di antara iring-iringan adalah anak perempuan Ratu, Putri Anne.

Peti mati ini akan berada di Edinburgh hingga Selasa 13 September 2022 sebelum diterbangkan ke London.

Pemakaman Ratu akan dilangsungkan secara kenegaraan pada 19 September.

Baca juga: Arti London Bridge Has Fallen dan Kata Pangeran William Soal Mangkatnya Ratu Elisabeth II

"Pemakaman Ratu Elizabeth II, pemangku takhta terlama dalam sejarah Inggris, yang meninggal dunia di Balmoral, Skotlandia Kamis (8 September 2022), dalam usia 96 tahun, akan dilaksanakan pada Senin 19 September", kata Istana Buckingham seperti dilansir dari BBC Indonesia.

Pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II akan digelar pada pukul 11.00 di Westminster Abbey, London.

Gereja bersejarah itu menjadi tempat penobatan raja dan ratu Inggris, dan tempat Ratu Elizabeth II menikah dengan Pangeran Philip pada 1947.

Dalam pernyataan setelah ibunya wafat, Putranya, Raja Charles III, mengatakan berpulangnya sang ibu tercinta adalah "momen kesedihan yang sangat mendalam" bagi dirinya dan bagi keluarganya.

Ia juga mengatakan, kepergian Ratu Elizabeth akan "sangat dirasakan" di seluruh dunia.

Di Istana Buckhingham, London, massa yang menunggu berita kondisi Ratu mulai menangis ketika mendengar kabar kematiannya.

Bendera di istana diturunkan setengah tiang pada pukul 18:30 waktu setempat (00:30 WIB Jumat) dan pengumuman resmi dipasang di luar istana.

Dengan kematian Ratu, Pangeran William dan istrinya, Catherine akan bergelar Duke dan Duchess of Cambridge dan juga Cornwall (gelar yang sebelumnya dipegang Charles).

Kini Raja Charles III akan  menjadi kepala negara di 14 negara Persemakmuran.

Ia bersama istri serta adik-adiknya, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Edward berada di Balmoral.

Demikian juga dua putranya Pangeran William dan Harry.

Keluarga Kerajaan Inggris kini memasuki masa berkabung selama satu minggu.

Pemakaman Ratu, yang akan dilangsungkan secara kenegaraan, digelar dalam dua minggu ke depan.

Sejarah Tahta Ratu Elizabeth II

Ratu naik takhta pada 1952 dan menjadi saksi perubahan sosial yang sangat besar.

Periode Ratu Elizabeth sebagai kepala negara ditandai dengan berbagai tonggak penting dalam sejarah Inggris, mulai dari masa-masa sulit setelah Perang Dunia II, transisi emporium ke Persemakmuran, berakhirnya Perang Dingin, masuknya Inggris ke Uni Eropa, dan juga keluarnya Inggris dari organisasi regional ini.

Selama ia memegang takhta dalam 70 tahun terakhir, Inggris memiliki 15 perdana menteri.

Mulai dari Winston Churchill, yang lahir pada 1874 hingga Liz Truss, yang lahir 101 tahun kemudian pada 1975.

Selama berkuasa, Ratu rutin bertemu dengan perdana menteri setiap pekan.

Ratu terlahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary Windsor, di Mayfair, London, pada 21 April 1926.

Tak banyak yang memperkirakan kelak ia akan memegang tahta kerajaan Inggris, namun pada Desember 1936 pamannya, Edward VIII, melepas tahta untuk bisa menikah dengan warga Amerika Serikat, Wallis Simpson.

Ayah Elizabeth dinobatkan sebagai raja, dengan nama resmi Raja George VI, dan Lilibet (nama panggilan di lingkungan keluarga) menjadi ahli waris kerajaan Inggris.

Hanya dalam waktu tiga tahun, Inggris terlibat perang dengan NAZI Jerman.

Elizabeth dan adik perempuannya, Putri banyak menghabiskan waktu di Kastel Windsor setelah orang tuanya menolak saran agar keluarga kerajaan mengungsi ke Kanada.

Putri Elizabeth tengah berada di Kenya pada 1952 untuk mewakili raja yang sakit, ketika Philip memberi tahu bahwa sang raja telah berpulang.

Ia langsung pulang ke London sebagai Ratu Inggris yang baru.

Atas kejadian ini, ia mengenang, "Semua terjadi tiba-tiba dan dalam waktu yang sangat cepat ... Anda harus bisa melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan."

Elizabeth dinobatkan sebagai ratu Westminster Abbey pada 2 Juni 1953, pada usia 27 tahun, dalam acara yang disiarkan oleh televisi.

Diperkirakan penobatannya ditonton oleh 20 juta orang.

Pada dekade-dekade kemudian, terjadi perubahan besar baik di dalam negeri maupun di emporium Inggris.

Elizabeth mereformasi kerajaan, mendekatnya ke publik melalui berbagai kegiatan. Ia juga aktif hadir di berbagai acara yang digelar anggota Persemakmuran.

Setidaknya ia berkunjung sekali ke setiap negara anggota organisasi ini.

Namun ada juga masa-masa kelam.

Pada 1992, terjadi kebakaran di Kastil Windsor, kediaman pribadi sekaligus istana yang sering dipakai sebagai tempat kerja.

Pada usia 21 tahun, Elizabeth berjanji akan menghabiskan waktunya untuk menjalan tugas sebagai ratu.

Pada 1977, saat perayaan Silver Jubilee, ia mengatakan tak menyesal mengucapkan janji tersebut.

"Janji itu memang saya ucapkan ketika saya masih belia, namun saya tak pernah menyesalinya. Saya juga tidak akan mencabut janji itu."

Komitmen yang sama kembali ia ucapkan 45 tahun kemudian dalam perayaan 70 tahun ia bertahta, Platinum Jubilee, pada Juni 2022.

Berbagai perayaan digelar di seantero negeri Juni lalu. Meski Ratu tidak hadir di semua acara penting, ia berujar, "Hatiku akan selalu bersamamu."

Kisah Cinta Ratu Elizabeth dengan Philip

Setelah menginjak usia 18 tahun, ia bergabung dengan layanan dinas militer dan belajar tentang mekanis dan mengemudi.

"[Dari sini] saya mulai memahami semangat kebersamaan yang muncul di masa-masa sulit," kenang Ratu kala itu.

Saat perang, ia bertukar surat dengan Philip, yang bertugas di angkatan laut Inggris.

Asmara merebak dan keduanya menikah di Westminster Abbey, London, pada 20 November 1947. Usai menikah Philip bergelar Duke of Edinburgh.

Elizabeth menggambarkan Philip "sebagai sumber kekuatan" dan perkawinan ini pun bertahan selama 74 tahun sebelum Philip meninggal dunia pada 2021 dalam usia 99 tahun.

Anak pertama mereka, Charles, lahir pada 1948, disusul oleh Putri Anne pada 1950, Pangeran Andrew pada 1960, dan Pangeran Edward pada 1964.

Dari mereka, Ratu Elizabeth mendapatkan delapan cucu dan 12 cicit.

Perkawinan tiga dari empat anaknya berakhir dengan perceraian.

Pada 1997, Ratu dikecam karena sepertinya enggan tampil di depan publik menyusul meninggalnya Putri Diana, istri Pangeran Charles dalam kecelakaan di Paris, Prancis.

Saat itu banyak pertanyaan soal relevansi kerajaan dengan masyarakat modern.

"Tidak ada lembaga… yang bisa bebas dari pengawasan orang-orang yang memberikan loyalitas dan dukungannya," kata Ratu ketika itu.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved