Berita Gianyar
Dampak Kenaikan BBM, Harga Ikan Tongkol Naik 30 Persen di Gianyar
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) telah berpengaruh pada setiap kebutuhan masyarakat.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) telah berpengaruh pada setiap kebutuhan masyarakat.
Satu di antaranya ikan laut jenis tongkol.
Dimana harga ikan tongkol di nelayan Kabupaten Gianyar, harga ikan tongkol naik 30 persen.
Dari yang awalnya dijual Rp 25 ribu per kilogram, kini sudah menyentuh harga Rp 30 ribu.
Namun naiknya harga ikan, bukan semata karena naiknya biaya opersional nelayan. Namun juga dipengaruhi oleh kondisi alam.
Dimana saat ini, kondisi laut belum bersabahat, yakni angin kencang berakibat ganasnya gelombang.
Meski demikian, para nelayan Gianyar, terutama nelayan Pantai Lebih, tetap melaut dikarena ikan tongkol tengah ada di permukaan pasca bulan purnama.
Ketua Kelompok Nelayan Pantai Lebih, Made Ada, Selasa 13 September 2022 mengatakan, bulan September atau dalam kalender Bali masuk sasih ketiga, ikan tongkol mulai naik ke permukaan.
Karena itu, meskipun cuaca tak bersabahat, semua nelayan di Pantai Lebih tetap melaut.
Rata-rata ikan tongkol yang berhasil ditangkap mencapai 10 kilogram per hari.
"Sekarang semua nelayan melaut, menangkap ikan tongkol yang naik ke permukaan. Sejauh ini, rata-rata tangkapan per hari 10 kilogram.
Nelayan sangat bersemangat karena dipastikan tangkapan," ujarnya.
Made Ada menjelaskan, dikarenakan biaya operasionalnya naik dampak kenaikan BBM, pihaknya pun terpaksa menaikkan harga jual tangkapan.
Dimana saat ini, harga rata-rata ikan tongkol per kilogramnya Rp 30 ribu.
"Ya, harga disesuaikan dengan kondisi pasar. Harga ikan juga naik rata-rata 30 persen, seperti prosentase kenaikan harga BBM. Sebelumnya, harga perkilogram ikan tongkol rata-rata Rp 25 ribu," ujarnya.
