Berita Denpasar
ISI Denpasar Garap Lord Siva Saves The Universe, Angkat Kisah Dewa Siwa Selamatkan Alam Semesta
ISI Denpasar Buat Garapan Lord Siva Saves The Universe, Angkat Kisah Dewa Siwa Selamatkan Alam Semesta, Bule Australia pun Terkesan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Lord Siva Saves the Universe merupakan salah satu garapan yang dibuat oleh ISI Denpasar, Bali.
Pertunjukan Lord Siva Saves the Universe ini merupakan Seni Pakeliran Inovatif Berbahasa Inggris.
Garapan ini mengangkat kisah tentang sosok Dewa Siwa yang menyelamatkan alam semesta dengan meminum racun.
Sehingga Dewa Siwa disebut juga Nila Kanta atau yang berleher biru, dan kisah ini terjadi di jaman Satya atau Satya Yuga.

Penulis naskah garapan ini, Ni Ketut Dewi Yulianti mengatakan kisah ini bermula dari proses pengadukan lautan Ksirarnawa, yang selain menghasilkan tirta amerta juga menghasilkan racun.
Semua ikut dalam pengadukan lautan tersebut takut akan racun.
Akan tetapi Dewa Siwa menyelamatkan mereka dengan meminum racun tersebut.
Racun ini pun membuat leher Dewa Siwa menjadi kebiruan.
“Sejumlah kecil racun jatuh dari tangannya ke tanah, dan karena racun inilah ada ular berbisa, kalajengking, tanaman beracun, dan benda beracun lainnya di dunia ini,” kata Dewi Yulianti pada Selasa, 13 September 2022.
Pihaknya mengatakan, kisah yang terkenal dengan judul Pemutaran Gunung Mandara Giri ini, diadaptasi dari teks Srimad Bhagavatam skanda 8, bab 7 yang berjudul Lord Siva Saves the Universe by Drinking Poison.
Selaku penata pakeliran dalam pementasan ini adalah Ni Komang Sekar Marhaeni, penulis naskah Ni Ketut Dewi Yulianti, dan penata Karawitan I Ketut Garwa.
Selain itu, pementasan ini juga melibatkan 22 mahasiswa dari Prodi Karawitan, PSP, dan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.
Seni pertunjukan inovatif ini dipentaskan di Sanggar Paripurna, desa Bona Gianyar, di hari Purnama, pada hari Sabtu, 10 September 2022 malam.
Tujuannya yakni sebagai Media Pendidikan Karakter yang didanai oleh DIPA ISI Denpasar tahun 2022.
Garapan ini juga disaksikan oleh bule asal Victoria, Melbourne, Australia, Christopher Miller.
Miller mengatakan sangat menikmati pertunjukan Lord Siva Saves the Universe yang dipentaskan dalam bahasa Inggris dengan paduan seni pakeliran dan seni drama tari.
“It’s really a beautiful and fantastic performance!” kata Miller.
Sementara itu, Koordinator Pusat Penelitian LP2PMPP ISI Denpasar, I Wayan Suardana, mengatakan sangat mengapresiasi hasil P2S (Penelitian dan Penciptaan Seni) yang sudah didiseminasikan di sanggar Paripurna sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat.
Ada beberapa nilai pendidikan karakter yang disajikan dalam pementasan ini, yakni tentang ketulusan dan cinta kasih Dewa Siwa kepada seluruh makhluk hidup.
“Beliau rela berkorban demi keselamatan alam semesta,” katanya.
Selain itu, ada juga nilai pendidikan karakter agar berhati-hati akan godaan penampilan dan pesona seseorang.
Seperti yang ditampilkan tokoh Mohini yang merupakan jelmaan Dewa Wisnu yang menggoda para asura, sehingga tirta amerta jatuh ke tangan Mohini. (*)
Baca juga: Destinasi Wisata Bali, Pemandangan Persawahan Asri Hingga Air Terjun Tersembunyi di Jatiluwih