Harga BBM
PERTALITE Dinilai Lebih Boros dan Cepat Habis Sejak Alami Kenaikan Harga, Ini Penjelasan Pertamina
Masyarakat mengeluhkan BBM berjenis Pertalite dinilai lebih cepat borong dan cepat habis sejak mengalami kenaikan harga oleh pemerintah.
TRIBUN-BALI.COM – PERTALITE Dinilai Lebih Boros dan Cepat Habis Sejak Alamai Kenaikan Harga, Ini Penjelasan Pertamina.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Pertalite dan Solar resmi mengalami perubahan harga per 1 September 2022 kemarin.
Namun, setelah mengalami kenaikan, banyak masyarakat yang mengeluh soal Pertalite yang dinilai lebih boros ketimbang belum mengalami o kenaikan harga sebelum,nya.
Hal tersebut pun disampaikan oleh salah satu penggunakan Twitter bernama @RomitsuT.
Menurutnya, akibat borosnya pertalite, ia bahkan harus mengisi BBM 2 kali dalam sehari.
“Mohon maaf, terpaksa saya harus katakan apa yg saya alami soal BBM Pertalite setelah kenaikan harga jadi 10.000.
Bukan saja beban biaya bertambah 200-300rb/bln namun ada yg terasa aneh dimana pertalite nya kok cepat habis? Bahkan sekarang 1 hari saya harus isi 2x,” tulis akun tersebut.
Baca juga: Selama 3 Bulan, 975 Nelayan Buleleng Akan Diberi BLT BBM dari APBD
Dalam unggahan ini terdapat tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menanyakan hal serupa dan mendapatkan jawaban yang sama-sama menyetujui anggapan tersebut.
Sejumlah warganet merasakan dan meyakini jika pemakaian BBM Pertalite jadi lebih boros dan cepat habis setelah harganya naik.
“Iya saya juga merasakan hal yang sama. Pertalite ini Ron 90 tapi kok kayak Ron 88?” tulis salah satu akun.
“Kyknya nilai Oktan/RON nya diturunin. Jadi pembakaran tidak sempurna, tenaga mesin turun, akhirnya ngegas makin dalam biar tenaganya kayak pertalite waktu belum naik. Mungkin loh ya, bisa saja salah,” ujar akun yang lain.
“Cepet habis ya, biasa 10rb dapet 1,4 ltr sekarang cuma 1 liter, jarak yg ditempuh tetap sama, ya iyalah cepet habis biasanya 10rb dapet 1,4 sekarang 10rb dapet 1ltr,” ujar salah satu akun.
Pertamina Buka Suara
Menanggapi hal tersebut, PT Pertamina (Persera) mengungkapkan jika kualitas BBM jenis Pertalite (RON 90) tidak berubah dan masih sesuai dengan aturan pemerintah.
Hal tersebut pun disampaikan oleh Corporate Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
“Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang dipasarkan di dalam negeri,” kata Patra Niaga Irto Ginting dikutip dari Antara, Sabtu 24 September 2022.
Ia menjelaskan hasil uji Reid Vapour Pressure (RVP) dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal).
Pertamina menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop sesuai dengan spesifikasi dan melalui pengawasan kualitas yang ketat.
Sedangkan produk BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan tidak akan disalurkan ke masyarakat.
Baca juga: GOJEK Adakan Bengkel Belajar Mitra (BBM) untuk Siapkan Driver Sambut G20
“Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Melalui kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur,” ujar Irto.
Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya.
Masyarakat juga diimbau untuk mengisi BBM sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam buku panduan kendaraan bermotor karena pabrikan telah menyesuaikan bahan bakar yang cocok sesuai jenis kendaraan.
Pergantian isi jenis BBM dengan kadar oktan (RON) yang berbeda juga tidak direkomendasikan. Ia bilang, tudingan Pertalite lebih boros tak berdasar.
“Sebaiknya pengendara selalu konsisten dalam memilih bahan bakar yang berkualitas, agar mesin kendaraan selalu awet dan terawat. Lebih aman menggunakan bahan bakar berkualitas dengan oktan/cetane yang direkomendasikan oleh pabrikan, agar mesin dapat bekerja secara maksimal,” tutup Irto.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pertamina Jawab Tudingan Pertalite Makin Boros