Hadis Najafi Tewas dengan Enam Peluru di Tubuhnya, saat Demo Anti Hijab di Iran

Hadis Najafi Tewas dengan Enam Peluru di Tubuhnya, saat Demo Anti Hijab di Iran

Istimewa/Twitter
Hadis Najasi, aktivis feminim di Iran yang berusia 20 tahun tewas dalam aksi demo pada Minggu (25/9/2022).  

 

TRIBUN-BALI.COM - Gadis 20 tahun bernama Hadis Najafi tewas dalam aksi demonstrasi protes anti-hijab di wilayah di dekat Taheran, Iran pada Minggu (25/9/2022).

Hadis Najafi merupakan aktivis feminim yang diduga ditembak petugas keamanan dengan luka tembak sebanyak enam peluru.

Kabar kematian Hadis Najafi ini disampaikan oleh jurnalis dan aktivis hak-hak perempuan Masih Alinejad melalui akun twitternya @AlinejadMasih.

Hadis Najafi dilaporkan terkena enam peluru yang mengarah ke leher, jantung, tangan dan perutnya.

Baca juga: Tak Terima Namanya Dikaitkan Pengacara Lukas Enembe, Paulus Waterpauw Beri Waktu 2x24 Jam

Setelah kejadian itu, dia dibawa ke Rumah Sakit Ghaem, di mana dia kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Rambut pirang Najafi muncul dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial.

Sosok Hadis Najafi dalam video tersebut menunjukkan wanita muda itu sedang bersiap untuk ambil bagian dalam demo protes kematian Mahsa Amini.

Ia terlihat tanpa mengenakan kerudung, yang mana itu merupakan sesuatu yang dilarang oleh hukum di Iran.

Baca juga: MAKI: Lukas Enembe 25 Kali Berobat ke Luar Negeri, Sebagian Besar untuk Berjudi Kasino

Mengenakan jilbab di depan umum telah menjadi kewajiban bagi wanita di Iran, terlepas dari keyakinan atau kebangsaan mereka.

Aturan itu telah berlaku sejak 1983, empat tahun setelah revolusi Islam 1979.

Tapi Najafi, seperti banyak wanita Iran lainnya dalam beberapa hari terakhir, menghadapi petugas polisi dengan rambut terbuka, dan tertangkap kamera mengikat mereka dengan karet gelang.

Newsweek melaporkan, melalui tindakan sederhana mengikat rambutnya sambil mengenakan kaos, Najafi membuat pernyataan berani tentang otonomi perempuan meskipun undang-undang negara yang kaku terhadap perempuan.

Ia bersama demonstran lain juga turut mengecam kematian Mahsa Amini.

Sebelumnya, Mahsa Amini dilaporkan meninggal dunia pada 16 September lalu karena luka fatal yang dialami saat di dalam tahanan di Taheran.

Amini sendiri ditahanan Teheran setelah ditangkap oleh petugas keamanan Iran karena tidak mengenakan jilbab dengan benar.

Kematian Amini telah memicu kemarahan puluhan ribu orang di seluruh Iran dan telah membuat banyak orang turun ke jalan di beberapa kota.

Selama seminggu, protes telah melanda Iran, di mana para demonstran mendapat kawalan ketat oleh polisi dan pihak berwenang.

Para wanita di negara itu melakukan aksi protes dengan banyak yang membakar kerudung mereka dan memotong rambut mereka.

Presiden Ebrahim Raisi dikutip oleh media pemerintah pada hari Sabtu mengatakan, negara harus bersikap dengan tegas terhadap mereka yang menentang keamanan dan ketenangan negara.

Di banyak kota, termasuk ibu kota, pasukan keamanan menanggapi protes dengan melepaskan tembakan ke arah demonstran.

Hadis Najasi, aktivis feminim di Iran yang berusia 20 tahun tewas dalam aksi demo pada Minggu (25/9/2022). Hadis Najafi diduga ditembak oleh petugas keamanan saat melakukan aksi protes anti-hijab di wilayah di dekat Taheran, Iran. (Twitter)
(Tribunnews.com/Tio)

 

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Sosok Hadis Najafi, Perempuan 20 Tahun yang Tewas Terkena Enam Peluru dalam Aksi Demo di Iran

 

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved