Sponsored Content
4 Tahun Kepemimpinan Gubernur Bali Koster dan Wagub Cok Ace Disambut Apresiasi Luar Biasa
PENCAPAIAN 4 Tahun Kepemimpinan Gubernur Bali Koster dan Wagub Cok Ace di Bidang Pangan hingga Bidang Adat mendapatkan apresiasi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PENCAPAIAN 4 Tahun Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati (Cok Ace) di Bidang Pangan, Sandang, dan Papan; Bidang Kesehatan dan Pendidikan; Bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya; Bidang Pariwisata mendapatkan apresiasi luar biasa dari seluruh undangan yang hadir di acara Pidato Pencapaian 4 Tahun Kepemimpinan Gubernur Dan Wakil Gubernur Bali, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Bali, Rabu 28 September 2022 Buda Paing Wayang.
Bahkan dalam Pencapaian Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana; Pencapaian dalam Menjaga Alam Bali Bersih; Pencapaian Bidang Perekonomian; Pencapaian Program Reforma Agraria; Tata Kelola Pemerintahan; Pencapaian Penanganan Pandemi Covid-19; Pariwisata dan Perekonomian Bali Pulih dan Bangkit Kembali; Pencapaian Indikator Makro; sampai capaian Prestasi Kinerja Pemerintah Provinsi Bali dan Penghargaan kepada Gubernur Bali, Wayan Koster juga mendapatkan sambutan sekaligus apresiasi luar biasa dari Ida Shri Bhagawan Putra Natha Wangsa Pamayun, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Forkopimda Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Walikota dan Bupati se-Bali, Ketua DPRD Kota dan Kabupaten se-Bali, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, seluruh Krama Bali dan generasi muda yang hadir langsung dan mengikuti secara daring.
Baca juga: Delegasi Agriculture Working Group G20, ‘Aplaus’ Gubernur Bali Terapkan Sistem Pertanian Organik
Keberhasilan Gubernur Koster bersama Wagub Coak Ace menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru di dalam 4 tahun kepemimpinannya, setelah orang nomor satu di Pemprov Bali ini dengan senantiasa meneguhkan komitmen secara konsisten melaksanakan visi, misi, arah kebijakan, dan Program Prioritas Pembangunan Daerah Bali yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023.
Hal itu dibuktikan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dalam pidatonya, yang secara rinci menyampaikan pencapaian Bidang Pangan, Sandang, dan Papan yang telah dilaksanakan secara konsisten dari hulu sampai hilir, ditunjukan dengan berbagai upaya untuk memproduksi, mengembangkan, memasarkan, dan memanfaatkan produk lokal Bali.
Beberapa pencapaian tersebut meliputi: pada bagian hulu, dikembangkan sistem pertanian organik untuk menghasilkan pangan yang sehat dan berkualitas.
Pada bagian tengah, dilakukan dengan pendampingan, fasilitasi, dan edukasi.
"Pada bagian hilir, meningkatkan penggunaan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali, antara lain berupa penggunaan Busana Adat Bali, penggunaan Busana Berbahan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tradisional Lokal Bali, pengembangan produk Arak Bali dan produk berbahan Arak Bali, pemanfaatan produk Garam Tradisional Lokal Bali, dan produk lokal Bali lainnya. Memperluas akses pasar produk lokal Bali melalui Pameran IKM Bali Bangkit oleh Dekranasda Provinsi Bali bekerja sama dengan BPD Bali dan marketplace balimall.id, dan mengumpulkan pelaku usaha pariwisata dan telah
berikrar untuk menggunakan produk lokal Bali," jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini yang telah mengeluarkan Perda Provinsi Bali No 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik.
Pencapaian Bidang Pendidikan ditandai dengan percepatan peningkatan akses dan mutu pendidikan SMA/SMK/SLB, peningkatan kesejahteraan guru dan kepala sekolah, dan peningkatan tata kelola penyelenggaraan pendidikan.
"Sejumlah pencapaian penting juga dilakukan yakni telah dan sedang dibangun 17 SMA/SMK baru di Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, Karangasem, dan Buleleng. Pembangunan ruang kelas baru SMA/SMK di seluruh Kota/Kabupaten se-Bali. Pengangkatan Guru baru dan tenaga kependidikan. Meningkatkan kemampuan manajerial Kepala Sekolah. Meningkatkan kesejahteraan Guru dan Kepala Sekolah. Meningkatkan tunjangan Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB, semula Rp 1.500.000 menjadi Rp 6.250.000, sejak Oktober 2019. Mengadakan satu unit laboratorium Keyboard Aksara Bali untuk SMA/SMK Negeri. Memfasilitasi beasiswa lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan studi ke luar negeri," ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang membidangi pendidikan ini.
Pencapaian Bidang Kesehatan ditandai dengan percepatan peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat, peningkatan jangkauan jaminan kesehatan, dan peningkatan tata kelola penyelenggaraan layanan kesehatan.
Selain layanan kesehatan konvensional, juga telah dilakukan terobosan inovatif dan visioner berupa program layanan kesehatan tradisional Bali, dan pembangunan industri obat herbal berbasis kearifan lokal Bali.
"Berbagai pencapaian yang sangat penting juga telah dilaksanakan, yaitu berupa peningkatan pelayanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS), telah mencapai 93,30 persen Universal Health Coverage (UHC). Telah beroperasinya Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) sebagai pusat pengembangan obat herbal. Penyediaan Layanan Kesehatan Tradisional Bali di sejumlah Rumah Sakit dan Puskesmas dan Penyediaan Layanan Kanker Terpadu di RS Bali Mandara, serta Penyediaan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS)," ujar Wayan Koster.
Pencapaian Bidang Adat benar-benar telah diwujudkan dengan pencapaian pembangunan yang semakin mantap dan kokoh, ditandai dengan komitmen nyata, berupa penguatan kedudukan, fungsi, dan kewenangan Desa Adat; mengalokasikan anggaran untuk Desa Adat; membangun perekonomian Desa Adat; dan membangun Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu berbasis Desa Adat (SIPANDU BERADAT).
"Pencapaian Bidang Adat, juga dilakukan dengan mengalokasikan dana Rp 300 Juta untuk masing-masing Desa Adat, total mencapai Rp 447,9 miliar, untuk 1.493 Desa Adat, sejak 2020. Membangun tata kelola Desa Adat dengan Aplikasi SIKUAT. Mengembangkan perekonomian Desa Adat dengan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA). Melaksanakan Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu berbasis Desa Adat (SIPANDU BERADAT). Hingga telah tuntasnya pembangunan Kantor Majelis Desa Adat Provinsi dan 9 Kantor MDA Kota/Kabupaten se-Bali serta memfasilitasi tenaga administrasi, sarana prasarana, dan kendaraan operasional Kantor MDA Provinsi/Kota/Kabupaten se-Bali," sebut Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Perda Provinsi Bali No 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.
Pencapaian Bidang Seni-Budaya juga telah menunjukkan hasil yang nyata guna memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali untuk memperkokoh jati diri dan karakter Nak Bali, Bali Kui dengan nilai-nilai religius, kultural, dan ideologis.
"Secara rinci pembangunan Bidang Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal yang sangat penting dan fundamental ini juga telah dilaksanakan, antara lain memperluas penggunaan aksara Bali pada perkantoran, hotel, dan fasilitas umum. Menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali setiap Februari sejak 2019. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali yang diisi dengan Jantra Tradisi Bali dan Perayaan Budaya Dunia. Menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani setiap Oktober, sejak 2019,”
“Menyelenggarakan Bulan Bung Karno setiap Juni, sejak 2019, dan Menyelenggarakan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi, dengan perayaan Rahina Tumpek secara Niskala-Sakala, sejak 2022," jelas Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Perda Provinsi Bali No 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Pencapaian Bidang Pariwisata diselenggarakan dengan menetapkan haluan pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat, ditandai dengan penataan pariwisata Bali secara fundamental dan komprehensif penyelenggaraan kepariwisataan Bali.
Membangun Platform kebijakan kepariwisataan Bali yang menjaga adat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali.
Membangun daya tarik pariwisata baru berkelas dunia. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Kemudian Meningkatkan tata kelola kepariwisataan agar berdaya saing. Membangun kepariwisataan yang berpihak pada sumber daya lokal Bali, mengangkat harkat dan martabat petani, nelayan, dan perajin lokal Bali, serta membangun kepariwisataan yang berdampak langsung pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan Krama Bali secara berkelanjutan," ujar Gubernur Koster yang telah
mengeluarkan Perda Provinsi Bali No 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali ini.
Pencapaian Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana juga ditandai dengan pembangunan strategis yang fundamental dan monumental, Ngider Bhuwana antara lain meliputi :
a) Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih di Karangasem, dengan anggaran Rp 884 miliar, akan selesai Desember 2022;
b) Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali seluas 334 ha di Klungkung, dengan anggaran Rp 2,5 triliun, saat ini sedang tahap pematangan lahan, dilanjutkan pembangunan fisik mulai 2023, direncanakan selesai 2025;
c) Pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani dengan anggaran Rp 1,6 triliun, direncanakan selesai 2025;
d) Pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali dengan nilai investasi Rp 24 triliun, Ground Breaking 10 September 2022, direncanakan selesai 2025;
e) Pembangunan Pelabuhan Sanur Denpasar dengan anggaran Rp 376 miliar, selesai September 2022;
f) Pembangunan pelabuhan Sampalan-Nusa Penida dengan anggaran Rp 90 miliar, sudah selesai 2021;
g) Pembangunan pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan dengan anggaran Rp 97 miliar, selesai September 2022.
h) Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Denpasar, dengan anggaran Rp 6,1 triliun, direncanakan selesai 2023;
i) Pembangunan Bendungan Sidan di Badung, dengan anggaran Rp 1,8 triliun, direncanakan selesai 2023;
j) Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, dengan anggaran Rp 794 miliar, selesai Desember 2022;
k) Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng, dengan anggaran lebih dari Rp 400 miliar, direncanakan selesai Agustus 2023,” kata mantan Anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini yang disambut apresiasi tepuk tangan seraya menegaskan pembangunan infrastruktur dan sarana prasana strategis ini berdampak langsung untuk menumbuhkan daya tarik pariwisata baru; menciptakan pusat-pusat perekonomian baru; menyeimbangkan pembangunan wilayah Bali Utara-Selatan-Barat-Timur dan Tengah hingga meningkatkan kapasitas perekonomian Bali di dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Bali dan menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Bali.
Pencapaian dalam Menjaga Alam Bali Bersih sebagai perwujudan Bali Era Baru untuk menciptakan kehidupan masyarakat Bali yang sehat dan berkualitas dilaksanakan melalui kebijakan Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih, dengan mengganti pembangkit tenaga listrik berbasis bahan bakar batubara dan minyak (fosil) dengan bahan bakar ramah lingkungan berupa gas di Celukan Bawang, Pemaron, Gilimanuk, dan Pesanggaran dengan kapasitas total 595 MW dan menjadikan pembangkit tenaga listrik dari Paiton, Jawa Timur kapasitas 340 MW sebagai cadangan (reserve sharing).
Selanjutnya memantapkan pelaksanaan program Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, dengan slogan: “DESAKU LESTARI TANPA SAMPAH PLASTIK”; Memantapkan pelaksanaan program pengelolaan sampah berbasis sumber di Desa/Kelurahan dan Desa Adat, dengan slogan: “DESAKU BERSIH TANPA MENGOTORI DESA LAIN”.
Memfasilitasi Desa/Kelurahan dan Desa Adat se-Bali melaksanakan pengelolaan sampah berbasis sumber dengan membangun TPS-3R.
Membangun 102 Unit TPS-3R di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan dengan pagu anggaran Rp 100 miliar, mulai 2021, selesai tahun ini.
Memfasilitasi Kota/Kabupaten se-Bali membangun TPST, ditargetkan tuntas 2023.
Membangun 3 Unit TPST di Denpasar dengan pagu anggaran Rp 110 miliar mulai dibangun dan selesai 2022 ini.
Hingga melakukan penguatan pembangunan bidang lingkungan hidup juga ditopang melalui program perlindungan danau, mata air, sungai, dan laut, dengan slogan: “AIRKU BERSIH HIDUPKU SEHAT” dan Percepatan pelaksanaan program pertanian organik, dengan slogan: “PANGANKU ORGANIK HIDUPKU SEHAT DAN BERKUALITAS”.
“Inisiatif Titiang melaksanakan program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, mendapat respons positif, apresiasi, dan dukungan penuh dari Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri BAPPENAS, dan Menteri PUPR, sehingga berhasil mendapat anggaran dari APBN. Pengoperasian Tiga Unit TPST di Denpasar yang mampu mengolah sampah lebih dari 1.000 ton per hari, maka TPA Sarbagita Suwung yang menjadi tempat penumpukan sampah sejak berpuluh-puluh tahun, akan ditutup pada akhir Oktober 2022, sebelum pelaksanaan Pertemuan Presidensi G20, November 2022," tegas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini yang disambut tepuk tangan.
Pencapaian Bidang Perekonomian dikembangkan dengan kebijakan yang berbasis kekayaan dan keunggulan Alam serta potensi sumber daya lokal Bali, terutama pertanian, kelautan dan perikanan.
Berpihak pada sumber daya manusia Bali yang undagi (kreatif dan inovatif) dan unggul yang mampu menghasilkan produk bernilai tambah.
Berbasis pada keunikan dan keluhuran tradisi, seni-budaya, serta kearifan lokal, terutama berkaitan dengan industri kerajinan rakyat branding Bali, serta pembangunan bidang perekonomian, secara genial yang dibangun melalui Transformasi Ekonomi Kerthi Bali.
"Ekonomi Kerthi Bali telah dijadikan percontohan dalam transformasi ekonomi nasional oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang dituangkan dalam dokumen Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali: Hijau, Tangguh, Sejahtera, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (3 Desember 2021) Sukra Pon Medangsia," kata Wayan Koster.
Kemudian Pencapaian Program Reforma Agraria merupakan langkah besar yang sangat bersejarah dilakukan Gubernur Koster yang ditandai dengan terobosan berani dan berpihak nyata kepada rakyat kecil yang berpuluh-puluh, bahkan sampai ratusan tahun menghadapi masalah tidak kunjung selesai, dengan serius menyelesaikan masalah tanah seluas 463,26 hektare, terdiri dari 1.836 sertifikat secara gratis, yang diantaranya meliputi :
a) Menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah warga Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerogak, Buleleng, dengan luas 612,93 ha, yang dibagi untuk warga Desa Sumberklampok 458,70 hektare (74,84 persen ) dan untuk Pemprov Bali seluas 154,23 ha (25,16 persen ).
Sebanyak 800 sertifikat untuk tempat tinggal warga diserahkan pada Selasa 18 Mei 2021 dan 813 sertifikat untuk tanah garapan warga diserahkan, Rabu 22 September 2021.
b) Menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah tempat tinggal warga Kelurahan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, seluas 2,1 ha, 90 sertifikat secara gratis terdiri dari 85 sertifikat untuk warga dan 5 sertifikat untuk Pangempon Pura, yang diserahkan, Senin 30 Mei 2022;
c) Menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah tempat tinggal seluas 1,3 ha, 69 sertifikat secara gratis untuk 64 sertifikat atas nama perorangan warga Tukad Unda, Kelurahan Semarapura Kangin, Klungkung, 1 sertifikat atas nama Pura, 2 sertifikat atas nama Pemprov Bali, dan 2 sertifikat atas nama Pemkab Klungkung, diserahkan, Minggu 19 Juni 2022;
d) Menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah tempat tinggal seluas 1,1 ha, 64 sertifikat gratis untuk warga Tukad Unda, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, Klungkung, diserahkan, Minggu 25 September 2022.
Pencapaian Tata Kelola Pemerintahan Bali Era Baru ditandai dengan terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Provinsi Bali yang efektif, efisien, transparan, akuntabel serta bersih dari korupsi, terdiri dari Membangun Sistem Pelayanan Administrasi dan Kinerja Kepegawaian berbasis elektronik bagi ASN di lingkungan Pemprov Bali, sehingga proses kenaikan jabatan fungsional dan golongan menjadi lebih cepat, tepat, dan tanpa biaya.
Mengisi jabatan Organisasi Perangkat Daerah secara transparan berbasis kompetensi, dengan sistem merit.
Merampingkan Organisasi Perangkat Daerah dari 49 menjadi 38.
Menuntaskan tranformasi jabatan struktural ke jabatan fungsional agar birokrasi menjadi semakin profesional, efektif, efisien, dan fleksibel.
“Selajutnya memantapkan program Koordinasi, Supervisi, dan Pencegahan Korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali atas arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menerapkan sistem Laporan Pengaduan Masyarakat online yang terintegrasi dengan Sistem Pelayanan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N), yang disebut SP4N LAPOR. Memantapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Menerapkan sistem e-Office dan tandatangan elektronik untuk pelayanan administrasi seluruh perangkat daerah Pemerintah Provinsi Bali, dan Meningkatkan disiplin pegawai melalui absensi wajah yang dapat diakses melalui smartphone baik berbasis Android maupun iOS,” jelasnya.
Pencapaian Penanganan Pandemi Covid-19 di Bali semakin membaik dan stabil, ditandai dengan jumlah kasus baru terus menurun dengan konsisten; jumlah yang masuk ke Rumah Sakit semakin menurun, jumlah yang sembuh semakin meningkat; jumlah yang meninggal mendekati nol (hampir tidak ada yang meninggal); dan pencapaian vaksinasi semakin meningkat, vaksinasi ke-1 mencapai 107 % , vaksinasi ke-2 mencapai 98 % , dan vaksinasi ke-3 (booster) sudah mencapai lebih dari 80 % .
Penanganan Pandemi Covid-19 di Bali termasuk dalam kategori terbaik di Indonesia, demikian halnya pencapaian vaksinasi di Bali tercepat dan tertinggi di Indonesia.
Pasca membaiknya penanganan pandemi Covid-19, menjadikan Pariwisata dan Perekonomian Bali Pulih dan Bangkit Kembali yang diiringi dengan diberlakukannya kebijakan tanpa karantina bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali, mulai 7 Maret 2022.
Kini jumlah wisatawan ke Bali melalui pintu Bandara I Gusti Ngurah Rai terus meningkat, di mana saat ini wisatawan domestik sudah mencapai lebih dari 12.000 orang per hari, dan wisatawan mancanegara sudah mencapai lebih dari 10.000 orang per hari.
“Demikian juga, jumlah penerbangan internasional yang langsung ke Bali terus bertambah, sampai saat ini telah mencapai 24 maskapai. Semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, kata Wayan Koster adalah keberhasilan berkat keberanian memperjuangkan kebijakan tanpa karantina dan pemberlakuan Visa on Arrival (VOA) untuk 72 negara dan bebas visa untuk 9 negara ASEAN,” kata peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdikbud RI ini seraya menyatakan pencapaian yang sangat baik ini juga berkat kepercayaan masyarakat nasional dan
internasional terhadap Bali semakin meningkat, sehingga event nasional dan internasional semakin banyak diselenggarakan di Bali, yaitu: pertemuan Konvensi Minamata, pertemuan Parlemen se-Dunia, pertemuan Pengurangan Risiko Bencana se-Dunia, berbagai pertemuan internasional sebagai rangkaian Pertemuan Presidensi G20. Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara ke Bali secara langsung telah berdampak pada pemulihan pariwisata dan pemulihan perekonomian Bali. Kata Wayan Koster, Bali mulai bangkit kembali.
Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan perekonomian Bali yang terus meningkat sejak munculnya Pandemi Covid-19 tahun 2020: tahun 2020, perekonomian Bali terpuruk ditandai dengan pertumbuhan negatif (kontraksi), sebesar -9,31 % ; tahun 2021 dengan pertumbuhan negatif (kontraksi), -2,47 % ; tahun 2022 pada Triwulan I dengan pertumbuhan mulai positif, 1,46 % ; dan pada Triwulan II dengan pertumbuhan positif 3,04 % . Kita berharap pada Triwulan III akan meningkat mendekati 3,5