Tragedi Kanjuruhan

Stiker Persib Bandung David dan Silva Ungkap Duka atas Tragedi Kanjuruhan: Hari yang Menyedihkan

Turut berduka cita, stiker Persib Bandung David dan Silva ungkap perasaannya atas Tragedi Kanjuruhan: Hari yang Menyedihkan.

Editor: Putu Kartika Viktriani
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Striker Persib Bandung David da Silva saat berlaga dalam pertandingan melawan Arema FC pada lanjutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Minggu 11 September 2022 - Turut berduka cita, stiker Persib Bandung David dan Silva ungkap perasaannya atas Tragedi Kanjuruhan: Hari yang Menyedihkan. 

Stiker Persib Bandung David dan Silva Ungkap Duka atas Tragedi Kanjuruhan: Hari yang Menyedihkan

TRIBUN-BALI.COM - Stiker Persib Bandung turut berduka cita atas kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Tragedi Kanjuruhan diketahu telah merenggut banyak korban dari Suporter hingga polisi.

Striker Persib Bandung David da Silva mengaku sangat berduka atas Tragedi Kanjuruhan tersebut.

Dilansir Tribun-Bali.com dari unggahan media sosial Instagram pribadinya, David da Silva menyebut hari terjadinya Tragedi Kanjuruhan merupakan hari yang sedih untuknya.

Pemain Persib Bandung asal Brasil ini menyesalkan kejadian tersebut.

Menurut David, sepak bola harusnya sesuatu yang membuat tersenyum dan bersuka cita.

"Hari yang menyedihkan! Bagaimana sepak bola membawa tragedi sebesar ini dan berat refleksi begitu menyedihkan. Saya selalu mengenal sepak bola sebagai sesuatu untuk tersenyum dan bersukacita, untuk membawa kebahagiaan dalam segala hal. Saya telah menjalani sepak bola sepanjang hidup saya dan saya tidak pernah memiliki perasaan seburuk yang saya rasakan saat ini," kata David da Silva dikutip dari unggahan Instagram pribadinya, pada Senin 3 Oktober 2022.

Lebih lanjut, David mengatakan dalam hidup tak lepas dari belajar bukan hanya di sepak bola Indonesia.

Baca juga: KATA Pelatih Bali United Soal Tragedi Kanjuruhan : Sepak Bola Seharusnya Jadi Hiburan Buat Suporter

Atas kejadian tersebut, ia berharap agar setiap pribadi lebih empati dengan kehidupan sendiri.

Hal tersebut adalah menjadi salah satu bentuk penjagaan diri.

"Kita perlu banyak belajar tentang kehidupan, bukan hanya di sepak bola Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Kita perlu banyak berevolusi dan memiliki empati dengan kehidupan itu sendiri, mencintai diri sendiri dan mencintai yang berikutnya. Tidak ada cinta di hati orang, Siapa pun yang pergi ke stadion berpikir untuk mengambil hidup seseorang, tidak mencintai hidup mereka sendiri," sambungnya.

David da Silva pun menyampaikan kembali belasungkawa kepada seluruh keluarga yang kehilangan orang yang cintainya.

"Belasungkawa saya kepada semua keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam tragedi ini dan semoga Tuhan menghibur hati masing-masing," pungkasnya.

Tragedi Kanjuruhan berawal dari tim Arema FC kalah dari tim Persebaya, dengan skor 2-3 dalam laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022-2023.

Kekalahan Arema di kandang sendiri ini menumbulkan kekecewaan pada suporternya.

Para suporter yang tak terima, mencoba menerobos masuk ke lapangan.

Baca juga: KATA PSSI Soal Jam Kick Off Malam dalam Laga Arema FC vs Persebaya yang Berujung Tragedi Kanjuruhan

Kekecewaan para suporter Arema ini pun tak terkendali hingga menyebabkan kerusuhan besar.

Kronologi Kerusuhan Pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

Kekalahan tim Arema, menyebabkan para suporternya kecewa.

Setelah laga berlangsung, pemain Arema dan Persebaya juga tidak sempat memberikan salam penghormatan.

Suporter yang merasa tak terima pada kekalahan malam itu, mencoba menerobos memasuki area Lapangan.

Dikutip dari TribunJatim.com, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa alasan para suporter Arema FC turun ke lapangan, dikarenakan ingin mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," ucap  Irjen Pol Nico Afinta, Malang, Minggu 2 Oktober 2022.

Para suporter yang rusuh dan mencoba menerobos lapangan membuat para petugas kewalahan.

Mereka tak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakukan perusakan fasilitas dalam lapangan hingga penyerangan pada petugas keamanan yang berjaga.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sejarah Kelam, PSSI Minta Maaf, Manajemen Arema FC Bentuk Posko Informasi

Akhirnya para petugas mencoba melakukan upaya pencegahan dan pengalihan.

Puncaknya, para petugas keamanan menembakkan gas air mata pada para suporter.

Penembakkan gas air mata saat itu menyebabkan kepulan asap.

Para suporter pun menumpuk di satu titik dan berdesakan.

Kepulan asap membuat para suporter kekurangan oksigen dan sesak napas.

Kapolda Jatim juga menyampaikan bahwa, tim gabungan yang bertugas sudah berusaha melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit.

Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan pertandingan awalnya berjalan lancar dan aman hingga 90 menit wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir.

Namun kata dia situasi berubah saat ada beberapa penonton dari arah tribun merangsek masuk ke dalam lapangan dengan cara melompati pagar pembatas stadion.

Mereka lalu mengerubuti para pemain Arema FC dan petugas kepolisian berusaha melakukan penghalauan.

Jumlah penonton yang masuk ke lapangan kemudian semakin banyak dan mencapai ribuan.

"Aparat sempat mencegah, karena mereka mengerubuti pemain Arema FC lalu dihalangi petugas," kata Kapolres Malang Ferli Hidayat, Minggu 2 Oktober 2022.

Tidak hanya itu, lanjut Kapolres, suasana semakin tidak kondusif.

Ribuan penonton yang berada di tribun kemudian berusaha merangsek keluar stadion berebutan di beberapa pintu keluar.

"Kemudian ada yang mau keluar stadion berebutan keluar stadion berdesak-desakan dan terinjak-injak," kata Kapolres.

Kapolres menjelaskan dari keterangan panitia pelaksana pertandingan saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan ada 42 ribu penonton yang hadir.

"Ada kurang lebih 42 ribu penonton yang hadir," ujar Kapolres.

(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved