Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan Jadi Sejarah Kelam, PSSI Minta Maaf, Manajemen Arema FC Bentuk Posko Informasi
Tragedi Kanjuruhan jadi sejarah kelam dalam dunia sepak bola Indonesia dan dunia, PSSI minta maaf, Manajemen Arema FC bentuk Posko Informasi.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan langkah tersebut diambil sebagai bentuk upaya menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan," kata Kapolda.
“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain,” sambungnya.
Akan tetapi imbas dari penembakan gas air mata ini mengakibatkan ribuan suporter yang datang ke stadion, keluar dengan cara yang tak teratur.
"Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12. Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," ujar Kapolda.
Presiden Minta Dihentikan
Kabar mengenai kerusuhan maut itu kemudian sampai ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu kemudian mengambil tindakan untuk menghentikan sementara pelaksanaan Liga I selama satu minggu.
Presiden Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut.
“Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga memerintahkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bersama Menpora Zainuddin Amali, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola.
“Termasuk juga prosedur pengamanannya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga memerintahkan PSSI menghentikan sementara gelaran Liga 1 hingga investigasi, evaluasi, dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
Presiden Jokowi mengatakan telah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa untuk memonitor penanganan medis bagi korban di Rumah Sakit.
“Agar mendapatkan layanan terbaik,” tuturnya.
Presiden menyesalkan terjadinya tragedi tersebut.Kepala Negara berharap peristiwa di Malang ini menjadi yang terakhir dalam dunia sepakbola di Tanah Air.
“Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang, sportivitas, rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” ucapnya.
(tribun network/ayu/fik/igm/mam/wly)