Berita Bangli
BEREDAR Video Diduga Putu Trisna Berkelakuan Aneh di Jalan, Simak Penjelasan RSJ Bangli
Mengenai keputusan tersebut, Basudewa mengatakan pihaknya di RSJ Bangli tidak bisa berbuat banyak.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sebuah video pendek, beredar di sosial media.
Pada video tersebut, seorang pria diduga Putu Trisna, berkelakuan aneh saat berada di trotoar.
Video yang diunggah Senin (3/10/2022) tersebut, sontak memancing reaksi warganet.
Tak sedikit yang berkomentar, soal kelakuan pria dalam video itu.
Mereka menduga pria tersebut adalah Putu Trisna, yang sempat mengamuk di Kerobokan, dan melakukan penusukan pada awal September 2022 lalu.
Kendati kelakuannya dalam video itu tidak membahayakan, namun warganet tetap merasa cemas.

Terkait video tersebut, Direktur RSU Bangli dr. Dewa Gede Basudewa, saat dikonfirmasi Selasa (4/9/2022) menegaskan pihaknya enggan berkomentar lebih.
Sebab tanggung jawab berada di pihak keluarga.
"Kami tidak bisa menghandel dan mengomentari di luar rumah sakit," ucapnya.
Basudewa mengatakan, Putu Trisna memang sudah dipulangkan beberapa pekan lalu.
Lebih lanjut dijelaskan, mengenai kasus Putu Trisna, RSJ Bangli diminta melakukan pemeriksaan forensik dari polisi untuk evaluasi kesehatan mentalnya.
Berkaitan dengan perilakunya saat kejadian di Kerobokan waktu itu.

"Kemudian kita rawat sesuai dengan permintaan polisi.
Perawatan dia hanya berupa observasi oleh dokter psikeatri forensik.
Observasi ini selama dua pekan, jadi tidak diberikan obat," ungkapnya.
Hasil pemeriksaan selanjutnya, diserahkan pada polisi yang menangani kasusnya.
Setelah diketahui hasil dan penyakit yang dialami, dokter merekomendasikan Putu Trisna untuk dirawat.
"Jadi kepada polisi kami berikan hasil visumnya, dan kepada keluarga kami beritahu bahwa yang bersangkutan perlu perawatan.
Namun pihak keluarga punya pendapat lain
. Dia (keluarga) tidak setuju dengan pendapat kita (perawatan di RSJ Bangli).
Akhirnya kami berikan obat, dan pihak keluarga meminta kontrol (rawat jalan) ke RSUP Sanglah agar lebih dekat," sebutnya.
Mengenai keputusan tersebut, Basudewa mengatakan pihaknya di RSJ Bangli tidak bisa berbuat banyak.
Sebab pada prinsipnya, perawatan di RSJ Bangli berdasarkan persetujuan dari keluarga dan ada penanggungjawabnya.
"Kalau itu tidak dipenuhi, tentu kami tidak bisa merawat," imbuhnya.
Ditambahkan pula, saat pasien dipulangkan pihak RSJ Bangli sudah memberikan pesan-pesan pada pihak keluarga.
Mengenai apa yang perlu dilakukan, dan jika terjadi sesuatu agar menghubungi RSJ Bangli, agar segera dilakukan perawatan. (*)