Advetorial

DOAKAN Korban Tragedi Maut Stadion Kanjuruhan, Ini Pesan Ketum LDII untuk Insan Sepak Bola

Peristiwa tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hingga menewaskan 125 orang, dan korban luka-luka 323 orang. Jadi perhatian DPP LDII

ist
Peristiwa tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hingga menewaskan 125 orang, dan korban luka-luka 323 orang. Mengundang keprihatinan DPP LDII. Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, turut berbelasungkawa dan menyatakan keprihatinannya. 

TRIBUN-BALI.COM - Peristiwa tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Hingga menewaskan 125 orang, dan korban luka-luka 323 orang.

Mengundang keprihatinan DPP LDII.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, turut berbelasungkawa dan menyatakan keprihatinannya.

“Tragedi ini tak bisa diputar kembali, kami mendoakan agar para korban diterima di sisi Allah dan diberi kedudukan yang tinggi.

Kami juga mendoakan, keluarga korban diberi kesabaran, keikhlasan dan hikmah,” tutur KH Chriswanto Santoso.

Baca juga: FAKTA GAS AIR MATA di Stadion Kanjuruhan, Simak Alasan Polisi Hingga Aturan FIFA

Baca juga: TRAGEDI MAUT Kanjuruhan, Ini Penyebab Banyaknya Supporter Meninggal Dunia 

Peristiwa tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Hingga menewaskan 125 orang, dan korban luka-luka 323 orang.

Mengundang keprihatinan DPP LDII.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, turut berbelasungkawa dan menyatakan keprihatinannya.
Peristiwa tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hingga menewaskan 125 orang, dan korban luka-luka 323 orang. Mengundang keprihatinan DPP LDII. Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, turut berbelasungkawa dan menyatakan keprihatinannya. (ist)

Ia menambahkan, di balik peristiwa yang memilukan tersebut, insan sepak bola nasional perlu evaluasi diri.

Agar tidak terjadi hal yang serupa lagi.

“Sepak bola sesungguhnya adalah alat pemersatu, akan tetapi musibah di Stadion Kanjuruhan kemarin, benar-benar memukul semua pihak.

Maka hikmah yang bisa diambil, adalah panitia harus lebih siap, begitupula aparat kemanan dan teman-teman supporter.

Agar hal serupa jangan terulang lagi,” ujarnya.

KH Chriswanto tidak menafikan fanatisme, dalam dunia sepak bola.

“Akan tetapi fanatisme jangan mematikan hati.

Satu nyawa sudah terlalu banyak, satu nyawa sangat berharga.

Dengan banyak korban luka dan jiwa ini tentu sangat memprihatinkan,” ungkap KH Chriswanto.

Tembakan Gas Air Mata - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, menjelaskan pihak kepolisian menembakkan gas air mata.

Semua bermula saat petugas memberikan imbauan, kepada supporter agar tidak turun ke lapangan.

Ternyata hal tersebut tidak diindahkan oleh sejumlah supporter, hingga nekat turun ke lapangan setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya selesai digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Tembakan Gas Air Mata - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, menjelaskan pihak kepolisian menembakkan gas air mata. Semua bermula saat petugas memberikan imbauan, kepada supporter agar tidak turun ke lapangan. Ternyata hal tersebut tidak diindahkan oleh sejumlah supporter, hingga nekat turun ke lapangan setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya selesai digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam. (Kompas.com/Suci Rahayu)

Ia berharap dan mengimbau semua pihak, yang bergerak di bidang sepak bola khususnya, untuk mengevaluasi diri dan mempersiapkan diri.

“Ketika terjadi sebuah pertandingan, harus benar-benar disiapkan pengamanan dan keamanan,” katanya.

Menurutnya kalah menang dalam sepak bola adalah hal biasa,

“Tim yang kalah mengevaluasi diri mengapa bisa kalah, yang menang gak perlu euphoria sehingga membuat kerusakan,” imbuhnya.

Penonton yang ada di stadion adalah pendukung atau supporter, yang bila dikelola bisa menjadi pemersatu.

“Bukan menjadi permusuhan yang berkelanjutan.

Mari evaluasi diri, aparat juga evaluasi mengenai kelalaian apa yang terjadi, tentu ada konsekuensi.

Ini jadi protap yang akan dilaksanakan oleh seluruh pelaku sepak bola,” pungkas KH Chriswanto.

Senada dengan KH Chriswanto Santoso, Pengurus Persatuan Sepak Bola Bogor (PSB) Heriana Kurniawan, mengucapkan bela sungkawa yang mendalam terhadap insiden yang menimpa persepakbolaan Indonesia.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso,
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso (ist)

Menurutnya, pemicu kejadian insiden di Stadion Kanjuruhan Malang ada beberapa hal, seperti ketidakpuasan penonton terhadap kekalahan Arema FC.

Dan terpancingnya aparat keamanan oleh aksi supporter yang masuk ke tengah lapangan.

“Saya melihat ketidaksiapannya panitIa pelaksana (panpel) untuk mengantisipasi membludaknya penonton,” ujarnya.

Heriana yang juga pengurus Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga dan Seni Budaya (PKOSB) DPP LDII, berpendapat federasi perlu berbenah.

Insiden Stadion Kanjuruhan sebagai evaluasi menyeluruh agar tidak lagi kejadian yang serupa.

Ia juga mendorong penonton juga memiliki karakter yang baik,

“Penonton juga harus sportif, ketika timnya kalah, ya, harus bisa legowo menerima, selama ini masih banyak supporter yang tidak terima timnya kalah,” ungkap mantan pemain PSB Bogor itu.

Heriyana berharap, yang harus dibenahi adalah pembentukan karakter pemain, karakter insan sepak bola, dan karakter pengurus manajemen.

“Kalau sudah memiliki sıfat yang menerima, sportivitas tinggi dan agamanya kuat, insya Allah sepak bola Indonesia akan lebih baik dari negara-negara Eropa,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved